Ticker

6/recent/ticker-posts

Laporan TMBB Kanzaa, Bulan November

PUTUS ASA

 

Di bawah terik matahari,aku berjalan menapaki langkah langkah yang kini mulai tak pasti,diantara riuhnya manusia aku merasa sepi. Seperti mobil yang kegeleng truk besar bukan hanya kehilangan keseimbangannya tapi seketika hancur berkeping keping,hingga membuatku berpikir apakah ini akhir??,karna yang terlihat hanyalah jalan buntu.

Hidup seolah tak memberiku pilihan,terasa begitu sakit dan menyedihkan.Bahkan air mata tak sanggup mewakili dalamnya luka.Saat itu aku merasa menjadi manusia paling bodoh.

Hari demi hari ku jalani,tetapi aku bingung aku harus kemana??.

Aku mulai mencari semangat ku dulu semangat yang sangat menggebu nggebu ,kemana semangat ku dulu? Kok sekarang aku males untuk mencapai keinginanku ?,itu yang selalu berenang dipikiran ku sekarang.

Rasanya aneh aku berada di kerumunan tetapu malah merasa asing.Keramaian ternyata tak banyak membantu untuk menghilangkan gundah yang bersarang di hatiku.Ingin bercerita tapi tak bernah ditanya,apalagi diminta.

Padahal isi kepalaku penuh,rasanya sebentar lagi kepalaku bisa meledak.

Rapuh

Akhirnya aku hanya bisa menangis dalam kesunyian

Tetes demi tetes mengalir membasahi pipiku. Aku bingung harus kemana?apa aku akhiri saja hidup ini ? Tetapi aku berpikir sejenak kalo aku pergi nanti mamah pasti nangis aku tidak ingin melihat sumber bahagiaku mengangis,tapi juga setelah aku pikir pikir lagi kalo aku matipun aku akan tersiksa diakheratsana karna pastinya amalku belum cukup.

Beginilah semesta takan bisa kuambil secara utuh Perhatiannya.Saat aku sedang kecewa,semesta tetap berjalan dengan tawa,saat aku sedang terluka,semesta tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Menyesakkan bukan rasanya,seolah kita dibiarkan sendiri menjalani kehidupan yang sulit ini.

Tetapi aku berpikir lagi dan lagi bahwa kalo aja semua bisa ngasih liat kesedihannya,pasti di dunia ini gak ada lagi kebahagiaan,karna pasti setiap hati menyimpan lukanya sendiri.

Setelah aku telaah telaah lagi tempat untuk menceritakan semua itu ialah Allah.Malam itu aku menggelarkan sejadahku aku bercerita semua keluh kesah ku kepadanya hatiku tiba tiba terasa hampang ringan dan bersih,semua pikiran yang berenang  diotaku seollah olah terjawab dari sana aku merasa bahwa sekarang aku memiliki tujuan.

 Allah pasti akan mendengarkan ceritaku dimanapun dan kapanpun dan itu membuatku merasa tenang.Aku berpikir ternyata selama ini aku terlalu jauh dari allah aku terlalu sibuk dengan dunia yang fana ini,padahal kalau saja aku tahu itu dari dulu pasti akan ku lakukan itu.

Kadang kita memang perlu menangis,bukan untuk menumpahkan kesedihan,tetapi agar hati bisa melihat segala sesuatu dengan lebih jernih

Pada akhirnya,memang akan banyak hal yang terjadi di luar kendali kita

Satu dua hal kita simpan dengan diam dan sisanya biarkan tangisan yang menyelesaikannya.

 

Writing by : kanza

IG : keyunji

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar