Ticker

6/recent/ticker-posts

GLS GENEP CALAKAN SMP NEGERI 6 LEMBANG

 

SELAYANG PANDANG

Logo Genep Calakan

       Genep Calakan adalah nama gerakan literasi di sekolah kami, SMPN 6 Lembang, yang lahir bersamaan dengan digulirkannya program Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB) pada tahun 2018. TMBB adalah program gerakan literasi sekolah  yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya baca di kalangan siswa dan guru, yang berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat. 

       Nama "Genep Calakan" diambil dari bahasa Sunda "genep" yang berarti enam, menunjukkan nama sekolah kami SMPN 6, dan "calakan" yang merupakan akronim dari membaca, tilawah, dan berkarya nyata. Dengan demikian, nama "Genep Calakan" mengandung makna bahwa aktivitas literasi yang dilaksanakan di SMPN 6 Lembang difokuskan pada kegiatan membaca, tilawah, dan berkarya nyata. Tentunya diharapkan hal ini menjadi suatu pembiasaan dan membudaya.

       Di samping itu, "calakan" dalam bahasa Sunda juga berarti pandai atau terampil dalam berbicara. Dengan demikian, diharapkan pula bahwa para siswa di SMPN 6 Lembang memiliki keterampilan berbicara  yang positif, serta mampu mengolah argumen dengan baik.

       Perjalanan Genep Calakan dalam menjalankan misi literasi di Kabupaten Bandung Barat, diwujudkan dengan turut berperan serta dalam Program TMBB (Tantangan Membaca Bandung Barat). Memang tak  mudah. Di tahun pertama mengikuti tantangan, dengan segala upaya kami berusaha menyelesaikannya, yakni membaca dan mereviu buku minimal 3 judul setiap bulannya, selama tujuh bulan. Jumlah peserta kami saat itu sebanyak 28 siswa dengan enam orang guru pembimbing. Alhamdulillah di akhir masa tantangan, 27 siswa kami dinyatakan lolos. Ini cukup membanggakan, apalagi setiap siswa yang lolos tantangan mendapatkan sertifikat dan sebuah medali. 

       Tahun kedua kami kembali mengikuti program TMBB. Jumlah peserta yang mendaftar lebih banyak dari tahun pertama, yakni 36 orang. Di tahun kedua ternyata peserta masih ada satu orang yang tidak dapat menyelesaikan tantangan dikarenakan pindah sekolah. Ini membuktikan bahwa tantangan ini tak bisa dianggap mudah. Berbagai hambatan turut mewarnai perjuangan kami. Peserta yang nyaris mundur karena menyerah bukan satu dua jumlahnya. Belum lagi peserta yang tiba-tiba sulit dihubungi, yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak, yang nomornya diganti tanpa pemberitahuan, atau sakit di saat harus mengumpulkan reviu. Tapi Alhamdulillah semua bisa teratasi, kecuali yang pindah sekolah.

       Di tahun ketiga, kategori tantangan dengan segala persyaratannya semakin berat. Tapi tidak juga menyurutkan semangat kami untuk tetap berpartisipasi meskipun dengan kategori terendah, yakni "sekolah dedikasi". Alhamdulillah di tahun ketiga dan keempat peserta kami lolos 100%, meskipun dengan berbagai hambatan yang masih terasa. 

       Tahun ini, tahun 2023, kami akan kembali mengikuti TMBB gelombang V. Bismillaah. Semoga kami bisa menaklukan tantangannya dengan kategori "Sekolah Inspiratif". 





 

Posting Komentar

0 Komentar