Ticker

6/recent/ticker-posts

Laporan TMBB Nazwa Sabilatu Najah Bulan Maret 2023

 







Langit Senja

Penulis:Nazwa sabilatu najah

jam berganti hari,hari berganti minggu,minggu berganti bulan dan hari ini tepat 1tahun kepergian sang bunda cinta,Semenjak kepergian sang bunda kini senyum dan tawanya menjadi palsu dan hanya ada kesedihan didalamnya.Jika orang lain melihatnya bahagia tetapi sebenarnya tidak ada kebahagian didirinya

Ia hanya bisa tertawa diluar rumah dan ketika kembali kerumah ia teringat lagi bundanya lalu kembali menangis mengingat sang bunda,saat suka duka ia selalu bersama bunda, bunda adalah pahlawan terbaik,bunda adalah koki terbaik,bunda adalah teman terbaik dan tidak ada yang bisa menggantikan sang bunda dihidupnya

Bahkan sampai saat ini ia masih tidak menyangka bunda meninggalkannya seorang diri,jujur ia bertahan hidup sampai saat ini karena ia memikirkan sang bunda,tetapi bundan malah meninggalkannya.

_____

pagi ini langit terlihat gelap dan tidak menampakan awan sama sekali padahal sudah memasuki pukul 06.20,mungkin hujan akan datang,walau ini dipertengahan musim kemarau,tidak memungkin kan untuk tidak turun hujan

Setelah memasuki area sekolah gadis itu langsung berjalan menuju kelas,sesampainya dikelas ia langsung memasuki kelas lalu duduk dibangku dan menyalakan aerphone lalu memasangkan ketelinga,membaca sambil mendengarkan musik itu adalah hobinya karena musik dapat menutup telinga dari suara petir atau pun kebisingan lainnya dan buku menjadi kegiatan sehari hari untuk mengisi hari harinya

"Assalamu alaikum"salam lelaki yang baru saja memasuki kelas,gadis yang sedang membaca buku itu kini matanya menatap lelaki yang baru saja memasuki kelas  dan menjawab salam"waalaikum salam"setelah menjawab salam gadis itu  kembali terfokus pada bukunya

"SENJAAAA"teriak gadis yang rambutnya dikepang dua itu,Senja?yaa ini cerita Senja,Senja yang mempunyai trauma kegelapan,senja yang ditinggal bundanya,Senja yang suka hujan,gadis yang sedang membaca buku itu adalah Senja

Senja yang sedang membaca buku pun mengalihkan padangan karena temannya-flora itu berteriak memanggil namanya"apa"tanya senja"kamu udah ngerjain tugas"tanya Flora pada Senja"udah,kenapa?"tanya Senja lagi"hehe boleh liat ga,semalem aku ga sempet ngerjain soalnya ketiduran"ujarnya sambil cengengesan

Senja pun membuka tas ransel dibelakangnya dan memberikan bukunya pada Flora"makasih ja"ujarnya dan langsung meninggalkan bangku Senja.

Semenjak kepergian bunda Senja menjadi tidak banyak bicara bahkan jika tidak penting ia tidak akan menjawab dan Senja lebih suka menyendiri,bahkan dia berkumpul dengan teman temannya saja malas

Acara ngajar mengajar pun sudah selesai dan murid murid pun berhamburan keluar kelas,hari ini jadwal Senja piket jadi ia harus piket terlebih dahulu,terlebih senja malas pulang cepat kerumah.

Setelah selesai piket Senja meninggalkan perkarangan sekolah dan kembali menyusuri jalan tadi pagi,dari pagi awan tampak gelap dan sekarang awan lebih gelap pertanda beberapa menit lagi hujan akan segera turun,pagi ini awan terus mendung tidak menampakan keterangan sedikit pun padahal hari ini adalah pertengahan bulan kemarau

TINN

Tiba tiba sebuah kendaraan beroda dua mengkelaksoni dan berhenti disebelahnya,senja pun langsung berbalik badan,senja melihat laki laki tinggi memakai seragam SMA yang beberapa bulan ini selalu ia lihat dirumahnya

"Ayok naik"ujar lelaki itu,Senja pun menggeleng dan kembali melanjutkan jalannya laki laki itu membuat moodnya menjadi hancur"Senja bentar lagi hujan,nanti mamah marah kalo lo pulang basah basahan"ujar lelaki itu lagi sedikit berteriak

"Ga peduli"jawab senja"kakak pergi aja duluan jangan urusin aku"lanjutnya

"Ishhh susah amat tinggal naik,ayok ja"paksa lelaki itu"bawel banget sih,yaudah iya aku ikut kakak"jawab Senja pasrah jika tidak kakanya itu akan terus mengomel

Senja menaiki motor lelaki yang ia panggil"kakak"itu dan mereka pun melanjutkan perjalanan,beberapa menit kemudia mereka sampai didepan rumah,Senja turun dan membuka kan gerbang

Cklek

"Assalamu alaikum"salamnya saat memasuki rumah,mereka berdua berjalan kearah kamar masing masing."SENJA"teriak seseorang memanggil Senja padahal Senja baru saja berganti pakaian,dengan malas Senja keluar kamar dan menghampiri suara teriakan tadi

"Cuci piring"suruh wanita paruh baya yang tadi memanggilnya,dengan terpaksa Senja menurutinya"kalo udah cuci piring ambil cucian diatas"lanjut wanita paruh baya itu"iyaa mah"jawab Senja

6bulan setelah kepergian bunda,ayah menikah lagi dengan teman kantornya,teman kantor ayah mempunyai 2 anak Langit dan Rissa,setelah kehadiran keluarga barunya Senja pikir ia akan mendapatkan kebahagian lagi namun....tidak,ia malah semakin terpuruk,bahkan ayahnya sering melampiaskan amarah padanya.

Mamah tirinya sering menyuruh nyuruh Senja,jika senja tidak mau Senja akan kena pukulan dari mamahnya itu,bahkan sekarang Senja sudah tidak mempunyai perlindungan sama sekali,walau kakak tirinya baik tapi Senja tidak yakin kakak tirinya itu baik bener benar baik pada Senja

Setelah selesai mencucci piring Senja menaiki tangga akan mengambil cucian yang sudah kering setelah tugasnya selesai Senja kembali kekamar dan membaringkan dirinya dikasur

"Huh,bun..Senja kangen bunda"ujarnya sambil melihat langit langit kamar"bunda ga kangen Senja?mampir dong dimimpi Senja,sebentar aja"ujarnya lagi,beberapa menit setelahnya Senja bangkit dari tidurnya dan berjalan kemeja belajar,niatnya akan mengerjakan tugas sekolah

Tiba tiba saja, mendung memberi isyarat hujan akan turun pada pertengahan bulan kemarau,awan yang  hanya menampakan gelap sejak tadi pagi kini awan menjatuhkan rintikan hujan yang mulai membasahi tanah,yang awalnya hanya setetes demi setetes perlahan mulai deras dan menimbulkan suara yang semakin keras.

Lama kelamaan yang mendomasikan sore ini bukan hanya hujan tetapi disertai petir,suara petir yang sangat nyaring ditelinga,sore hari yang indah ini mendadak menjadi menakutkan

Senja berdiri dari dari duduknya lalu berjalan kearah samping kasur dan mengambil aerphonenya,dipakainya aerphone itu pada telinga lalu menyalakan lagu pada handphone dan mengeraskan volumenya

Setelah telinganya sudah aman,tidak akan mendengar petir lagi Senja kembali duduk dimeja belajarnya dan berdoa agar tidak ada adegan mati lampu di sore ini

Allahu huakbar allahu akbar

Lagu dihandphonenya mati dan berganti suara adzan,Senja melirik jam yang tergantung diatas kasurnya,ternyata sudah menunjukan pukul 6 sore.

Senja kembali bangkit dari duduknya untuk melaksanakan sholat magrib namun sebelum kekamar mandi untuk mengambil air wudhu,Senja melirik kearah jendela pandanganya terkunci pada langit sore ini,hujan sudah reda,dan kini langit menampakan senja walau senja sore ini tidak sebagus senja pada biasanya tapi masih terlihat indah.

Jika senja pada biasanya menampakan warna yang sangat cerah dan terang,namun senja hari ini tampak gelap dan hanya menampakan warna jinga yang sedikit bahkan hampir tidak terlihat,hujan membuat senja sore ini menjadi gelap

Senja menjadi ingat perkataan sang bunda saat itu"Senja kamu anak satu satunya yang bunda punya,menurut bunda kamu itu seperti sunset disore hari banyak disukai oleh orang dan selalu memancarkan keindahannya disore hari,sama seperti kamu yang selalu membuat bunda tersenyum,ketika bunda sedih,ketika bunda lelah,jika bunda lihat kamu cape dan lelahnya mendadak hilang"Senja menundukan kepalanya setelah mengingat ucapan sang bunda saat itu

"Bun Senja kangen"ujarnya dan setetes air berhasil keluar dari matanya,setelah bersedih Senja teringat ia belum sholat magrib ia buru buru menghapus air matanya dan pergi kekamar mandi untuk wudhu.

Allahuakbar

Setelah Senja selesai sholat ia berdoa agar bunda masuk mimpinya,setelah selesai berdoa Senja membereskan mukena dan sajadahnya,lalu mengambil buku yang ada diatas meja,Senja ingin mengerjakan tugas sekolahnya diruang tamu,jika mati lampu ia bisa langsung lari keluar rumah

Senja yang baru saja duduk dikarpet ruang tamu perhatianya teralihkan dengan sosok yang membuka pintu luar,setelah pintu terbuka menampakan ayah sambil menenteng tas kantor,dan terlihat dari raut wajahnya yang terlihat sangat lelah

Senja berdiri dan mengambilkan minun untuk ayah,setelah mengambil minum ia kembali keruang tamu dan terlihat ayah sedang membaringkan badanya "ayah nih minum dulu"ayah mengambil minumnya,setelah meneguknya"Rissa mana?"tanya ayahnya pada Senja.

"Gatau Senja baru keluar kamar"ayah pun mengangguk ngangguk"AYAH"teriak Rissa pada ayah sambil berlari dan langsung memeluk sang ayah,Senja yang melihat itu semua bersuara didalam hati"aku juga mau dipeluk ayah"ujarnya,jika ia lama lama melihat ayah dan rissa berpelukan membuatnya sakit jadi ia kembali fokus pada bukunya dan segera menyelesaikan tugas sekola.

Tepat jam 7 malam Senja sudah menyelesaikan tugas sekolah,ia memberes kan alat alat sekolahnya dan berjalan kembali kekamar

Toktoktok

"Senja ayok makan"panggil Langit"iyaa"Senja langsung berjalan kedapur dan duduk dikursi samping Langit"kamu mau yang mana Riss"tanya ayah pada Rissa"aku mau paha tapi aku juga mau sayap,jadi mending yang mana yahh"ujar Rissa"yaudah deh paha aja,besok aku bisa beli paha ayam"lanjutnya

"Ja boleh ga jatah ayam kamu ayah kasih ke Rissa,kamu kan bisa makan yang lain ada sayur"ujar ayahnya"tapi yahh aku juga mau ayam"jawab Senja"besok ayah belikan lagi ayam buat kamu"Senja pun tidak menjawab ucapan ayahnya

Senja mengambil sayur dan memakannya dengan malas,ayah selalu saja memanjakan Rissa padahal anak aslinya bukan Rissa,tiba tiba langit membagi ayamnya pada Senja"gausah kak,aku udah gamau ayam"ujar Senja saat Langit akan menyimpang potongan ayam itu pada piring Senja"gw enek makan ayam banyak jadi bagi dua aja"ujar Langit"yaudah,makasih kak"dan dibalas anggukan oleh Langit

Setelah selesai makan Senja kembali kekamar dan mebaringkan tubuhnya,Senja menatap dingding kamar sambil melamun,setelah melamun cukup lama ia tak sadar jika ia tertidur padahal ia belum melaksanakan sholat isya

Dijam 12 malam Senja terbangun dari tidurnya,kamarnya gelap tidak ada penerangan sama sekali membuat dirinya lemah,badanya bergetar dan keringat dingin membasahi tubuhnya,dengan tenaga yang tersisa Senja mengambil handphone yang ada disebelah kasur lalu kembali menutup badanya dibawah selimbut.

Senja menelpon ayahnya,pertama tidak diangkat dan telepon yang kedua kali diangkat"ayah tolong Senja,Senja takut"ujarnya sambil menangis"Senja lo kenapa"tetapi yang menjawab bukan ayahnya tetapi Langit kakanya"Senja takut"Langit mematikan sambungan teleponnnya.

Ternyata ia salah menelpon,karna kontak ayah dan langit atas bawah jadi ia salah menelpon.

Brukh

Tiba tiba Langit datang membuka pintu kanar Senja dengan kasar"ja lo kenapa"tanya langit sambil berjalan mendekati Senja,Senja membuka Selimbut dan langsung memeluk Langit"hey,tenang coba tarik napas terus keluarin pelan pelan"ujarnya,Senja pun menurut,dengan mata yang tidak mau ia buka Senja terus menangis terisak isak

"Bentar lagi lampunya pasti nyala"beberapa menit setelah Langit berbicara lampu menyala tetapi Senja masih menutup matanya"Ja,coba buka mata lo"suruhnya,Senja pun membuka mata perlahan dan yang dilihatnya pertamakali adalah wajah khawatir Langit kakanya

"Coba tenangin diri lo,tarik napas"intruksinya"terus buang pelan pelan"Senja melakukan apa yang diperintah kakaknya.setelah Senja merasa tenang Langit bertanya"lo kenapa"Senja menggeleng"yaudah kalo lo belum mau ngasih tau gapapa,sekarang tidur besok sekolah"Senja membaringkan badannya,dan memejamkan mata,karena Senja sudah tertidur Langit kembali kekamar.

Senja bangun pagi yang pertama kali ia lakukan berkaca,ia melihat matanya akibat menangis,setelah selesai berkaca Senja langsung memasuki kamar mandi setelah selesai mandi Senja langsung berangkat sekolah tanpa sarapan,jika ia ikut sarapan pagi nanti ayah pasti akan menanyakan matanya yang sembab

Flora tiba tiba duduk dibangku samping Senja"ja mata kamu kenapa semabab?"tanya Flora pada Ssnja"semalem abis nonton film terus alurnya sedih"jawab senja"ohh,ehh tapi kan kamu ga suka nonton film"ujar Flora mulai mencurigai"kemarin ada temen aku yang ngerekomendasiin film karna aku penasaran jadi aku tonton"jawabnya agar tidak ketahuan Flora"ohh"setelah perbincangan selesai guru mata pelajaran memasuki kelas dan acara ngajar mengajar pun dimulai dengan hening tanpa ada yang berbicara

Setelah jam pelajaran selesai Senja mampir terlebih dahulu ke rumah Flora,karena sudah lama ia tidak bertemu dengan ibu Flora,setelah sampai dirumah Flora Senja berbincang bincang dengan ibu Flora,membicarakan tentang sekolahnya sampai hal hal kecil pun Senja ceritakan,karena asik mencerita dan bermain dengan Flora ,Senja lupa waktu jam sudah menunjukan pukul 18.02 ayahnya pasti marah kalo ia tidak pulang cepat

"Bu Senja pamit,udah sore ayah pasti marah"pamitnya pada ibu Flora"sebentar lagi aja Ja sholat magrib dulu disini"usul ibu Flora"gausah bu nanti Senja sholat magrib dirumah aja"jawabnya"yasudah hati hati yahh nak,Flo anter Senja sampai depan"dan dibalas anggukan oleh Flora

"Dahh Ja hati hati yah,nanti main lagi"ujar Flora sedikit berteriak"iya"Senja pun menaiki ojek online yang dipesannya

"Assalamu alaikum"salam Senja saat sudah memasuki rumah"dari mana ja"tanya Langit dari arah tangga"main rumah temen"jawab Senja singkat,Langit pun mengangguk,Senja melanjutkan jalannya kekamar sedangkan Langit pergi kedapur untuk mengambil air minum

Kaki jenjang Senja berjalan keluar kamar,ia berjalan kedapur untuk makan malam,saat sudah sampai didapur Senja melihat Rissa yang sedang memakan mie instant"hai Riss"sapa Senja,Rissa melirik Senja sebentar lalu melanjutkan makan mienya

Rissa tiba tiba berdiri lalu melangkah mendekati Senja"Ja kalung lo bagus"ujarnya"makasih"jawab Senja singkat,beberapa detik kemudia tiba tiba Rissa menarik kalungnya samapai kalung itu terlepas dari leher Senja"Riss balikin"ujar Senja sambik berusaha membawa kalungnya"itu pemberian bunda satu satunya"Rissa malah semakin meninggikan tanganya

"Ambil aja kalo bisa"Rissa semakin meninggikan tangannya dan sedikit berjinjit"Riss balikin aku bisa kelepasan nanti"uajr Senja masih berusaha mengambil kalungnya,Senja menarik tangan Rissa sampai Rissa terjatuh kelantai"ahhh"teriak Rissa,Senja yang panik pun langsung berjongkok untuk menolong Rissa

"SENJA"teriak ayahnya,Senja langsung berdiri dan menghadap ayahnya"kamu ini apa apaan sih,Rissa salah apa sampai kamu dorong,kamu jangan seperti itu Senja,kamu gatau?Rissa itu mentalnya udah hancur karena papahnya dan sekarang kamu mau bikin Rissa mentalnya tambah hancur?"ujar ayahnya panjang lebar,dan menghakimi Senja seakan akan disini hanya Senja yang salah

Ayah membantu Rissa berdiri"kamu jangan ganggu Rissa lagi"ujarnya,kemudian,saat ayah mulai memutar tubuhnya,Senja mulai bersuara.suaranya kelewat tenang,namun mampu membuat ayah menghentikan langkahnya,kakinya terpaku dilantai tempatnya berpijak

"Mental Senja juga hancur ayah"ujarnya pelan,ucapnya itu mampu membuat ayahnya tersadar,jika anaknya juga membutuhkannya,bahwa anaknya juga mentalnya hancur setelah krpergian sang bunda tercinta,dan ditambah kasih sayang ayahnya yang terus berkurang

Tanpa berkata sepatah kata pun ayah kembali melanjutkan jalannya dan mengandeng Rissa

Senja menatap kepergian ayahnya sampai ayahnya menghilang ditangga menuju lantai atas,Senja berjalan kearah kamarnya dengan perasaan sedih dan tidak percaya atas sikap ayahnya

Senja kira,waktu rasa sesak menyerbu dadanya,memukul bagian itu mungkin mampu membuat hatinya tenang,ketika  senja layangkan pukulan itu pada dadanya tempat jantung berada.

Pelan,yang setelahnya berubah menjadi rasa sesak yang tak kunjung hilang,rasanya seperti semua beban dan rasa sakit yang Senja rasakan sampai saat ini berebut ingin keluar,seperti menyorobot tanpa henti untuk memberi dirinya pelajaran bertubi tubi

Setelahnya Senja terduduk lemas dilantai kamarnya yang sangat dingin tanpa dialasi oleh karpet,Senja menangis"bun...Senja ingin ketemu bunda"

Senja kembali mengingat keluarga Flora yang sangat harmonis dan hangat dilihat.Senja begitu tersentuh,ia bahkan begitu bersyukur bisa menyaksikan kehangatan keluarga Flora,sebuah kehangatan yang sekarang sangat susah sekali ia dapatkan.

Senja memeluk lututnya dengan badan bergetar menahan tangisan agar tidak mengeluarkan suara,sekarang ia membutuhkan pelukan sang bunda,pelukan bunda yang mampu membuatnya tenang

Kata orang,sebuah pelukan bisa berarti jalan pulang yang paling menenangkan,Senja selalu percaya ungkapan itu.

Sejak dia kecil,pelukan jadi bahasa tersirat yang diberikan bunda tiap Senja merasa sedih,tetapi bunda sudah pergi jauh darinya sekarang sudah tidak ada lagi pelukan hangat yang dapat menenangkannya.

Hari semakin malam,Senja masih setia dengan tangisnya sampai kepalanya sakit,sampai sampai ia cape dan tertidur lelap,setelah berjam jam menangis Senja pun tertidur,ia harap hari esok akan ada kebahagiaan untuknya

Dari pagi sampai sore Senja tidak keluar kamar sama sekali ia hanya dikamar,membaca buku dan mendengarkan musik,walau lapar menyerangnya Senja tetap tahan,ia tidak mau orang orang melihat wajahnya yang sembab dan berantakan

Toktoktok

"Senja ayok makan lo dari pagi belum makan"teriak Langit dibalik pintu"duluan aja aku galaper"jawab Senja sedikit berteriak,dan setelahnya tidak ada obrolan lagi diantara keduanya

Waktu sudah menunjukan pukul 4 sore Senja berniat ingin melihat sunset disore hari,ia ingin menenangkan dirinya dan ingin melihat ketenangan walau hanya beberapa menit

Senja berangkat diam diam agar tidak ada yang tau ia berangkat dari rumah,jalanan sore ini tidak terlalu ramai sehingga dapat dengan cepat sampai ditempat tujuannya

Cuaca sore itu begitu indah dengan semilir angin yang mulai menusuk kulit,lampu lampu menambah indahnya perpisahan mentari yang akan berganti menjadi malam

Langit jingga diujung sana masih setia bertahan.ia merasa belum saatnya untuk berganti menjadi malam,burung burung masih berterbangan menari melengkapi sore hari

Senja berjalan ditepi pantai dan menikmati mentari,hati yang awalnya tidak tenang sekarang hatinya mulai menenang seakan akan,mentari sore hari adalah obatnya

Senja terduduk dipasir,ia tidak peduli jika bajunya akan kotor karena pasir,dan matanya terkunci pada mentari yang mulai tenggelam akan meninggalkan hari ini dan akan berganti oleh malam yang dipenuhi bintang


Posting Komentar

0 Komentar