Kegelapan dan hujan
karya:Nazwa Sabilatu Najah
Langit yang mulai cerah, terdengar suara ayam berkokok yang
membangunkan warga sekitar, sang mentari menyapa bumi dengan senyuman yang
mengagumkan hati, teriknya sinar yang dipancarkan membawa kehangatan bagi
bumi.Tumbuhan tumbuhan hijau pun tampak segar karena sinarnya mentari, burung
burung berterbangan di langit, orang orang mulai melakukan aktivitas
masing-masing dari yang pergi belanja,pergi bekerja,yang akan berangkat
kesekolah hingga mereka yang akan mengantar anaknya kesekolah
"Ini sayang bekelnya,jangan lupa di abisin"ujar
wanita paruh baya itu,sambil menyodorkan kotak bekal"iyaa bun,aku
berangkat"jawab sang anak lalu berpamitan pada bundanya dan tidak lupa
mencium kedua pipi sang bunda
wanita paruh baya itu bernama Sari dan anaknya bernama Senja,Senja
adalah anak satu satunya dikeluarganya,Senja gadis cantik yang memiliki mata
sendu,matanya yang sendu itu menambahkah kecantikannya,senja bagaikan sunset
disore hari yang terus memancarkan keindahannya dan kecantikan yang tiada tara,Namun
dibalik itu semua senja memiliki luka dalam dihatinya,sampai sampai senja
mempunyai trauma kegelapan
Senja sedang berjalan menuju kesekolah karna sekolah tidak
terlalu jauh dengan rumahnya jadi ia berjalan,Senja juga berjalan sambil
bersenandung mengikuti irama musik pada aerphonenya
tak terasa Senja
sudah sampai didepan gerbang sekolah"pagi pak"sapa senja pada pak
satpam yang sedang duduk sambil memerhatikan siswa siswi yang baru masuk area
sekolah
"Pagi Senja,tumben sekali Senja baru datang biasanya
dari pagi sudah disekolah"sapa balik pak satpam dan dengan sedikit basa
basi"iyaa pak tadi Senja telat bangun,Senja masuk yahh bentar lagi bel
masuk"setelah berpamitan pada pak satpam senja pun masuk ke area sekolah
Setelah sampai didepan kelasnya senja masuk kekelas dan
menuju bangkunya"SENJA SINI"teriak temannya pada Senja"sabar
dong aku mau nyimpen tas dulu"setelah menyimpan tasnya Senja berjalan
kearah bangku yang dikerumuni temannya tidak banyak hanya 3-4 orang tapi
seperti seribu orang
"Lagi ngomongin apa nih?"tanya Senja pada teman
temannya"masa Alvaro baru pacaran udah putus lagi"senja yang
mendengar itu pun tertawa,alvaro memang seperti buaya darat yang punya banyak
perempuan,sampai temannya pun cape mendengar curhatannya karena kalo tidak
tentang pacaranya yaa tentang mantanya
Setelahnya mereka pun berbincang bincang dan tertawa
memancarkan kebahagian masa masa sekolah,dari yang penting sampai yang tidak
penting mereka bicarakan bahkan canda gurau pun mereka keluarkan
sampai guru masuk yang membuat mereka kesal karena sedang
asik asiknya mengobrol terpaksa harus dihentikan dan kembali kebangkunya masing
masing
Acara ngajar mengajar jadwal pertama pun sudah selasai dan
digantikan oleh guru mata pelajaran lain yang sama tidak serunya,Senja yang
melihat guru sedang mengajar didepan memerhatikan setiap yang dijelaskan oleh
guru itu,Senja harus mengerti jika tidak Senja tidak akan bisa menjawab soal
ujian dan akan kena marah dari sang ayah
"Anak anak untuk tugas hari ini buka halaman 117
kerjakan dirumah dan akan saya periksa hari rabu,materi dari saya hari ini
sampai sini,saya pamit assalamu alaikum"setelah berbicara panjang lebar
dan mengucapkan salam guru itu pun berjalan keluar kelas"waalaikum salam"jawab
murid murid serempak
KRINGGHH
tepat dengan guru mata pelajaran keluar bel istirahat pun
berbunyi,seketika kelas pun menjadi ramai,yang pergi kebangku temannya untuk
mengobrol yang pergi kekantin,bahkan ada pula yang pergi ke kamar mandi karena
sudah menahannya sejak tadi
"Senja mau
kekantin ga?"tanya Flora pada Senja yang sedang membereskan
bangkunya"nga ra kamu duluan aja"Flora yang mendengar jawaban
temannya pun langsung pergi kekantin dengan teman satunya lagi
Senja pun mengeluarkan bekal yang bundanya kasih tadi
pagi,bekalnya hari ini adalah nasi goreng dan dengan tambahan sosis serta telur
jika bundanya yang
memasak, dimana pun makanya,dengan siapa pun makannya,tetap enak dan selalu
enak,senja memakannya dengan ketenangan dan kesunyian karena hampir semua teman
sekelasnya tidak ada dikelas
"Alhamdulilah"ujarnya setelah makanan bekalnya
sudah habis,beberapa menit kemudian teman temannya mulai memasuki kelas karena
bel masuk sebentar lagi berbunyi,Senja yang merasa bosan pun memutuskan untuk membaca
novelnya.
"HALLO SENJA"teriak Flora pada Senja,Senja yang
mendengar teriakan temannya kaget sekaligus malu,bisa bisanya Flora berteriak
didalam kelas membuat seisi kelas melihat kearahnya
Setelah itu Flora pun mendekat kearah Senja dan mengambil duduk
dibangku depan Senja"Flora berisik tau,jangan teriak teriak"ujar
Senja memarahi Flora"hehe,ja tadi yah.."Flora bercerita panjang lebar
pada Senja,Senja yang mendengar cerita Flora pun tertawa dampai mengeluarkan
sedikit air matanya
"Assalamu alaikum anak anak"sapa guru yang baru
memasuki kelas"ahh padahal belum selesai cerita" Flora yang mendengar
langsung berlari kebangkunya sedangkan Senja langsung menghentikan tawanya
Detik berganti menit,menit berganti jam,tak terasa jam
pulang sudah tiba murid murid pun berbondong bondong keluar dari kelas karena
sejak tadi sudah menunggu jam pulang, berbanding balik dengan Senja yang malas
pulang karena perasaanya sudah ta enak sejak tadi pagi,namun Senja harus tetap
pulang jika ia tidak pulang kasian bundanya nanti akan mencarinya.
Senja kembali pulang dengan berjalan kaki seperti tadi
pagi,namun berbeda dengan tadi pagi jika tadi pagi Senja semangat berjalan
menuju sekolah,namun sekarang ia malas karena harus pulang kerumahnya,setelah
sampai didepan gerbang rumahnya senja pun membuka gerbang dan ia melihat mobil
ayahnya terpakir didepan rumahnya.
Senja pun membuka handphonenya untuk melihat jam,ternyata
sudah pukul 16.36 tumben sekali ayahnya pulang dijam segini biasanya ayahnya
akan pulang larut malam,Senja pun kembali menutup gerbang rumahnya dan
melanjutkan langkahnya yang tertunda
"Assalamu alaikum Senja pulang"salam Senja saat
memasuki rumah,saat akan memasuki kamarnya Senja dipanggil oleh sang
ayah"Senja"saat senja berbalik terlihat muka ayahnya yang tidak bersahabat"bundamu
mana senja?"tanya ayahnya"Senja tidak tau,Senja saja baru
pulang"jawab Senja apa adanya"bunda tidak ada memberi tau
kamu"senja pun menggeleng tanda tidak tau"Senja kekamar dulu
ayah,Senja mau ganti seragam"setelah mengatakan itu dan dapat anggukan
dari sang ayah senja pun masuk kedalam kamar dan segera mengganti seragam
sekolahnya dengan baju rumahan
Senja membaringkan badanya dikasur namun baru saja ia
berbaring dikasur suara berisik dari luar kamarnya berhasil mengalihkan perhatiannya,
sayup sayup Senja mendengar ayahnya yang marah pada bundanya'ahaha bener
dugaanku ,pantas aja dari tadi gaenak hati'ujar Senja didalam hatinya,sesuai
dugaanya ayah dan bundanya bertengkar lagi
Jujur Senja capek mendengar ayah dan bundanya yang selalu
saja bertengakar tidak pernah ada ketenangan satu hari saja ,mungkin jika
ketenangan itu datang walau hanya satu hari Senja akan senang
Senja yang mengintip dibalik pintunya pun tersontak kaget
karena ayahnya tiba tiba menampar bunda bundanya Senja pun langsung barlari
kearah sang bunda untuk melindungi bundanya"udah ayah udah"ujar senja
pada ayahnya agar menghentikannya
"Senja kamu kembali kekamar"perintah ayahnya
dengan sorot mata tajam membuat Senja takut,ayahnya yang melihat Senja tidak
ada pergerakan sama sekali pun menarik lengan senja kekamarnya,Senja yang
mendapatkan perlakuan mendadak pun tidak bisa melawan.
Setelah sampai Dikamar senja dihempaskan dan dikunci didalam
kamar,bersamaan dengan itu hujan turun dengan deras seolah mengikuti isi hati
Senja yang sedang tidak baik baik saja,senja ingin menolong bundanya namun ia
juga takut pada ayahnya dan sekarang ia tidak bisa keluar dari kamar untuk
menenangankan bundanya.
Senja hanya bisa menangis dan memikirkan bundanya lalu
beberapa detik selanjutnya tiba tiba lampu mati membuat Senja takut dan tiba
tiba jantungnya berdetak lebih kencang
dari biasanya "BUNDA" teriaknya namun senja tidak tau bundanya
mendengarnya atau tidak,Senja semakin menangis dan menutup badanya dengan
selimbut.
DUAR
Suara petir menambah ketakutan senja,suara petir juga
membuatnya lemas dan pacu jantungnya yang terus berdetak dengan kencang ,Senja
semakin mengeratkan tangannya pada bantal disebelahnya,Senja semakin menangis disela sela tangisannya ia
terus memanggil nama sang bunda
Senja menyukai hujan namun jika hujan,kegelapan dan petir
disatukan Senja tidak suka karna itu akan membuatnya mengingat masa lalunya
saat ia berusia 5 tahun,waktu itu senja sedang bermain dikamarnya karna hujan
Senja tidak bisa keluar rumah dan mamahnya memintanya untuk dia dikamar
Namun tiba tiba suara petir yang sangat nyaring ditelingan
membuat lampu dirumahnya mati Senja kecil menangis dan terus berteriak agar
bundanya segera menghampirinya,namun yang ia dengar bukan suara bundanya yang
mendekat kearahnya namun suara ayahnya yang memarahi bundanya dan suara isak
tangisan sang bunda,Senja kecil yang mendengar itu semakin menangis,namun
beberapa menit kemudia lampu menyala Senja kecil pun langsung berlari kearah
bundanya
Saat ia melihat bundanya,bundanya sudah berantakan,seperti
bukan bundanya,bahkan dikepalanya ada sedikit darah dengan perasaan takut Senja
kecil mendekat kearah sang bunda"bunda,bunda kenapa?kepala bunda
sakit?ayah apain bunda?"tanya Senja kecil pada bundanya,bundanya yang
mendapatkan pertanyaan bertubi tubi dari anaknya pun tersenyum"bunda tidak
apa apa sayang,kamu jangan nangis".
Senja mengingat kejadian itu lagi lagi dan lagi,kejadian itu
tetus berputar dikepalanya bgaikan film yang terus terputar dan memperlihatkan
tanyangan yang sama.
Senja menyukai hujan karena hujan dapat menutupi
tangisnya,jika Senja sedang menangis dibawah guyuran hujan tidak akan ada yang
menanyanya karena mereka tidak tau bahwa Senja sedang menangis,menurutnya hujan
teman terbaiknya yang dapat menutupi tangisnya dari orang orang.
Namun Senja benci kegelapan jika sebelum mati lampu keadaan
baik baik saja namun ketika lampu menyala senja akan disuguhi pemandangan yang
membuatnya sakit,Senja pernah berpikir jika gelap gelap saja tidak usah terang
lagi jika saat jika saat lampu menyala Senja melihat bundanya yang sedang
berantakan,jika terang terang saja tidak usah ada kata kegelapan,Senja pernah
menulis di dibukunya
"aku kasihan pada bunda,aku ingin membantu bunda,tapi
saat aku akan membantu bunda selalu saja mati lampu yang menjadi
kelamahanku,jika hujan aku tidak masalah,namun,kenapa salalu kelemahanku yang
selalu datang ketika aku akan membantu bunda,jika aku membantu bunda saat
kegelapan aku yang akan menangis dan detak jantungku yang terus berdetak dengan
kencang yang membuat bunda menjadi khawatir kepadaku"
Senja mengaku ia wanita lemah karena ia sempat berpikir
ingin mengakhiri hidupnya,namun ia kembali teringat jika ia tidak ada bundanya
akan sendiri dan tidak ada yang menenangkannya lagi.
Budan pernah berakata pada Senja"kita harus seperti
karang begitu keras hempasan ombak yang memaksamu untuk tumbang,namun kamu
tetap berdiri kokoh membuktikan pada dunia bahwa kamu kuat"ucapan bundanya
terus tersimpan dihatinta dan selalu tersimpan
tak
Tiba tiba lampu menyala membuatnya membuka selimbut dengan
kaki yang masih lemas dan jantung yang masih berdetak dengan cepat Senja
berlari kearah pintu namun pintu masih tetap dikunci,Senja terus berteriak agar
dibukakan pintu"BUNDA AYAH BUKAIN PINTUNYA SENJA TAKUT,NANTI MATI LAMPU
LAGI SENJA TAKUT AYAH"teriaknya namun tetap tidak ada yang mendengarnya
Senja pun terjongkong dibalik pintu"ayah..... bunda..... Senja takut,kalo
nanti mati lampu lagi terus nanti ada petir Senja tidak bisa lari
ayah...bunda...senja takut bukain pintunya"lirihnya bahkan air matanya kembali terjatuh.
Senja benci dirinya yang lemah,Senja tidak suka dirinya yang
lemah namun ia tetap tidak bisa melawan teraumanya,jika teraumanya tidak
membuatnya lemas ia akan berlari menjauhi kegelapan,namun teraumanya melawannya
dengan membuatnya lemas membuat ia tidak bisa berlari bahkan berjalan pun tak
bisa
Senja masih berharap sang bunda akan membukakan pintu lalu
memeluknya dan menenangkannya, namun hari semakin menggelap menandakan hari
sudah malam tetap tidak ada yang membukakannya.
Senja berdiri dengan kantung mata yang membesar akibat terus
menangis dan ia berjalan kearah jendela lalu membuka jendela kamarnya,Senja
melihat banyak sekali bintang malam ini membuat Senja sedikit
tenang,pandanganya memang melihat bintang tetapi pikirannya terus berperang
saling bertanya,lama kelamaan tatapannya menjadi lamunan sampai ia lupa bahwa
ia sedang melihat bintang.
Senja tidak bisa keluar lewat jendela kerena dijendelanya
ada besi yang menjadi penghalang.
Ceklek
Suara pintu membuyarkan lamunannya Senja punnlangsung
berbalik,ternyata ayahnya yang membukan pintu Senja pun langsung berlari pada
ayahnya dan langsung memeluknya dengan erat"ayah Senja takut,Senja takut
gelap"adu senja pada ayahnya"kenapa ayah lama bukain senja
pintu"lanjutnya,ayahnya mengusap ngusap rambut senja dan berkata"maaf
sayang ayah lupa tadi ayah panik karena bunda tiba tiba pingsan dan ayah harus
mengantar bunda kerumah sakit"Senja yang mendegar perkataan ayahnya pun
langsung melepaskan pelukan ayahnya,dan menatap mata ayahnya "ayah bunda
kenapa ayah"tanya Senja pada ayahnya"bunda
kecapean"jawabnya"bukan karena ayahkan bunda masuk rumah sakit bukan
karna ayahkan"ayahnya yang mendengar itu pun mematung tidak tau harus menjawab
apa
"Ayok ganti bajunya kita kerumah sakit,bunda ingin
ketemu kamu"ujar ayahnya mengalihkan pembicaraan,Senja yang mendengar itu
pun langsung mengambil jaketnya dilemari dan setelah siap Senja dan ayahnya pun
pergi meninggalkan rumah
"Bun bunda kenapa?"tanya Senja pada bundanya yang
sedang tertidur lemas"bunda gapapa sayang bunda cuman kecapean"ucap
bundanya sambil tersenyum guna untuk menenangkan anak satu satunya
"Senja mau dengerin bunda ga?"tanya bundanya pada
Senja,Senja pun mengangguk"bunda punya 3 peraturan buat Senja"lanjutnya"banyak
banget bun"senja berkomentar namun hanya dibales tawaan dari bundanya
"Kalo bunda gaada na-"bundanya yang bekum selesai
berbicara langsung doptong oleh Senja"aaa bun ko ngomonya gitu,aku ga suka
yahh"ujarnya dengan cepat"Senja dengerin bunda,jangan motong ucapan
bunda sayang"Senja pun terdiam
"Senja bunda gaakan ada dirumah terus bunda minta sama
kamu jaga diri baik baik,nurut sama ayah jangan bantah perkataan ayah,pertama
kalo ayah lagi marah kamu diem dikamar jangan keluar dari kamar sebelum ayah
kamu manggil kamu,kedua jangan bikin ayah marah,ketiga usain batrei hp kamu
full biar nanti kalo mati lampu kamu tinggal nyalain senter hp kamu,kamu ngerti
senja"senja pun mengangguk"senja ngerti bunda"ujarnya
"Senja kamu anak satu satunya yang bunda punya,menurut
bunda kamu itu seperti sunset disore hari banyak disukai oleh orang dan selalu
memancarkan keindahannya disore hari,sama seperti kamu yang selalu membuat
bunda tersenyum,ketika bunda sedih,ketika bunda lelah,jika bunda lihat kamu cape
dan lelahnya mendadak hilang"
"Senja maafin bunda,bunda bikin kamu jadi punya trauma
bunda minta maaf senja,harusnya waktu itu Senja ga lihat itu semua"Senja
yang mendengar ucapan bundanya pun menangis"hey kok nangis,kamu jangan
sering sering nangis hati bunda sakit liat kamu menangis sayang"ujar sang
bunda menenangkan sang anak,senja pun menghapus air matanya dengan
kasar"senja senja ga nangis bun,bunda ayok cepet sembuh nanti bunda buatin
bekel lagi buat senja"ujar Senja sambil tersenyum
"Iya bunda nanti pulang kalo bunda udah sembuh,sekarang
kamu tidur yahh bunda juga mau tidur"senja pun mengangguk ngangguk dan
membantu bundanya berbaring,Senja dan bundanya pun tertidur pulas dengan
bundanya yang diatas kasur rumah sakit dan Senja yang tidur sambil terduduk
TIIIIIIIIIIIIIII
Suara monitor berhasil membangunkan Senja,Senja panik tiba
tiba monitor itu bersuara mengisi ruangan rumah sakit bundanya,Senja pun
langsung membangunkan ayahnya dan berlari memanggil dokter,selama dokter
menangani sang bunda Senja dan ayahnya menunggu diluar
Senja tidak diam dia terus mondar mandir tidak
jelas"ayah bunda pasti baik baik aja kan"tanyanya pada
ayahnya"bunda pasti baik baik aja sayang kamu tenang"ujar sang ayah
menenangkan
Cklek
bersamaan dengan pintu terbuka menampakan seorang dokter dan
suster yang keluar dari ruangan bundanya"dok gimana keadaan ibu saya
dok"tanya Senja,Senja yang melihat raut wajah sang dokter pun
terlemas"ibu anda sudah tidak ada -"belum selesai dokter berbicara
Senja langsung menabrak suster yang berada didekat pintu,Senja langsung memeluk
sang bunda yang bibirnya sudah memutih pucat
"Bun bunda bangun bunda,bunda udah janji sama Senja
bunda bakal pulang BUNDA..."air matanya jatuh seketika,senja terus
megoyangkan badan bundanya"bunda nanti siapa yang tenangin Senja kalo lagi
mati lampu bun ayo bangun bun"Senja ditarik oleh ayahnya dan dipeluk
seerat eratnya"Senja sayang tenang,nanti bunda sedih kalo liat kamu
nangis"bujuk ayahnya agar senja berhenti menangis
Senja pun luluh oleh ucapan ayahnya dan menuruti apa kata
ayahnya.
Wiiiiuuuwiiiiuuu
suara ambulan terus terdengar ditelinganya,hari ini memang
hari kepulangan bundanya,namun bundanya pulang membawa duka,bundanya meninggal
dunia,bundanya mrninggalkan senja untuk selama lamanya
Hari ini rabu 17-2-2021 hari yang paling membuat Senja
hancur tetapi ia juga senang akhirnya bunda tidak akan merasakan pukulam
ayahnya dan tidak akan kesakitan lagi,senja mencium nisan yang tertulis nama
bundanya dan setelah itu dengan berat hati ia meninggalkan makam bundanya
Di bawah langit di atas tanah. Terdapat raga penuh
kesedihan, raga yang sedang bersedih melihat kepergian sang ibu tercinta. Raga
yang kini memandang langit sore yang tidak terlihat awan sama sekali karna
langit sore mulai mendung pertanda akan turun hujan.
Beberapa detik kemudian cairan dari awan mulai terjatuh
membasahi badanya,tanpa perasaan ingin berteduh raganya tetap terdiam dibawah
guyuran hujan,dia adalah Senja yang sedang tidak baik baik saja.
Dibawah guyuran hujan Senja menangis,ini yang Senja sukai
dari hujan dapat menutupi tangisannya dari orang orang walau membasahi badanya.
Orang orang yang berlalu lalang pun melihat senja
heran,orang lain yang sibuk mencari tempat berteduh namun senja terdiam dibawah
guyuran hujan.
Sekarang hatinya sedang hancur ia tidak ingin bertemu dengan
siapapun,senja hanya ingin sendiri bawah guyuran air hujan
DUAR
Suara petir membuatnya takut ia harus cepat pergi dari
tempat ini,sebelum Senja pergi dari tempatnya Senja berkata"bun..bunda
bahagia yahh disana jangan sedih sedih lagi,Senja yakin disana bunda gaakan
ngerasain sakit,bunda tenang disana ayah ga bakal pukul Senja bunda tidak usah
kawatir,Senja sayang bunda dan terus sayang bunda"ucapnya lalu senja
tersenyum dan meninggalkan tempat itu.
"Senja tidak membenci
kegelapan tetapi ia hanya tidak suka kegelapan"
0 Komentar