Ticker

6/recent/ticker-posts

Laporan TMBB Nazwa Sabilatu Najah Bulan Februari 2023

 







Kegelapan dan hujan

karya:Nazwa Sabilatu Najah

Langit yang mulai cerah, terdengar suara ayam berkokok yang membangunkan warga sekitar, sang mentari menyapa bumi dengan senyuman yang mengagumkan hati, teriknya sinar yang dipancarkan membawa kehangatan bagi bumi.Tumbuhan tumbuhan hijau pun tampak segar karena sinarnya mentari, burung burung berterbangan di langit, orang orang mulai melakukan aktivitas masing-masing dari yang pergi belanja,pergi bekerja,yang akan berangkat kesekolah hingga mereka yang akan mengantar anaknya kesekolah

"Ini sayang bekelnya,jangan lupa di abisin"ujar wanita paruh baya itu,sambil menyodorkan kotak bekal"iyaa bun,aku berangkat"jawab sang anak lalu berpamitan pada bundanya dan tidak lupa mencium kedua pipi sang bunda

wanita paruh baya itu bernama Sari dan anaknya bernama Senja,Senja adalah anak satu satunya dikeluarganya,Senja gadis cantik yang memiliki mata sendu,matanya yang sendu itu menambahkah kecantikannya,senja bagaikan sunset disore hari yang terus memancarkan keindahannya dan kecantikan yang tiada tara,Namun dibalik itu semua senja memiliki luka dalam dihatinya,sampai sampai senja mempunyai trauma kegelapan

Senja sedang berjalan menuju kesekolah karna sekolah tidak terlalu jauh dengan rumahnya jadi ia berjalan,Senja juga berjalan sambil bersenandung mengikuti irama musik pada aerphonenya

 tak terasa Senja sudah sampai didepan gerbang sekolah"pagi pak"sapa senja pada pak satpam yang sedang duduk sambil memerhatikan siswa siswi yang baru masuk area sekolah

"Pagi Senja,tumben sekali Senja baru datang biasanya dari pagi sudah disekolah"sapa balik pak satpam dan dengan sedikit basa basi"iyaa pak tadi Senja telat bangun,Senja masuk yahh bentar lagi bel masuk"setelah berpamitan pada pak satpam senja pun masuk ke area sekolah

Setelah sampai didepan kelasnya senja masuk kekelas dan menuju bangkunya"SENJA SINI"teriak temannya pada Senja"sabar dong aku mau nyimpen tas dulu"setelah menyimpan tasnya Senja berjalan kearah bangku yang dikerumuni temannya tidak banyak hanya 3-4 orang tapi seperti seribu orang

"Lagi ngomongin apa nih?"tanya Senja pada teman temannya"masa Alvaro baru pacaran udah putus lagi"senja yang mendengar itu pun tertawa,alvaro memang seperti buaya darat yang punya banyak perempuan,sampai temannya pun cape mendengar curhatannya karena kalo tidak tentang pacaranya yaa tentang mantanya

Setelahnya mereka pun berbincang bincang dan tertawa memancarkan kebahagian masa masa sekolah,dari yang penting sampai yang tidak penting mereka bicarakan bahkan canda gurau pun mereka keluarkan

sampai guru masuk yang membuat mereka kesal karena sedang asik asiknya mengobrol terpaksa harus dihentikan dan kembali kebangkunya masing masing

Acara ngajar mengajar jadwal pertama pun sudah selasai dan digantikan oleh guru mata pelajaran lain yang sama tidak serunya,Senja yang melihat guru sedang mengajar didepan memerhatikan setiap yang dijelaskan oleh guru itu,Senja harus mengerti jika tidak Senja tidak akan bisa menjawab soal ujian dan akan kena marah dari sang ayah

 

"Anak anak untuk tugas hari ini buka halaman 117 kerjakan dirumah dan akan saya periksa hari rabu,materi dari saya hari ini sampai sini,saya pamit assalamu alaikum"setelah berbicara panjang lebar dan mengucapkan salam guru itu pun berjalan keluar kelas"waalaikum salam"jawab murid murid serempak

KRINGGHH

tepat dengan guru mata pelajaran keluar bel istirahat pun berbunyi,seketika kelas pun menjadi ramai,yang pergi kebangku temannya untuk mengobrol yang pergi kekantin,bahkan ada pula yang pergi ke kamar mandi karena sudah menahannya sejak tadi

 "Senja mau kekantin ga?"tanya Flora pada Senja yang sedang membereskan bangkunya"nga ra kamu duluan aja"Flora yang mendengar jawaban temannya pun langsung pergi kekantin dengan teman satunya lagi

Senja pun mengeluarkan bekal yang bundanya kasih tadi pagi,bekalnya hari ini adalah nasi goreng dan dengan tambahan sosis serta telur

 jika bundanya yang memasak, dimana pun makanya,dengan siapa pun makannya,tetap enak dan selalu enak,senja memakannya dengan ketenangan dan kesunyian karena hampir semua teman sekelasnya tidak ada dikelas

"Alhamdulilah"ujarnya setelah makanan bekalnya sudah habis,beberapa menit kemudian teman temannya mulai memasuki kelas karena bel masuk sebentar lagi berbunyi,Senja yang merasa bosan pun memutuskan untuk membaca novelnya.

"HALLO SENJA"teriak Flora pada Senja,Senja yang mendengar teriakan temannya kaget sekaligus malu,bisa bisanya Flora berteriak didalam kelas membuat seisi kelas melihat kearahnya

Setelah itu Flora pun mendekat kearah Senja dan mengambil duduk dibangku depan Senja"Flora berisik tau,jangan teriak teriak"ujar Senja memarahi Flora"hehe,ja tadi yah.."Flora bercerita panjang lebar pada Senja,Senja yang mendengar cerita Flora pun tertawa dampai mengeluarkan sedikit air matanya

"Assalamu alaikum anak anak"sapa guru yang baru memasuki kelas"ahh padahal belum selesai cerita" Flora yang mendengar langsung berlari kebangkunya sedangkan Senja langsung menghentikan tawanya

Detik berganti menit,menit berganti jam,tak terasa jam pulang sudah tiba murid murid pun berbondong bondong keluar dari kelas karena sejak tadi sudah menunggu jam pulang, berbanding balik dengan Senja yang malas pulang karena perasaanya sudah ta enak sejak tadi pagi,namun Senja harus tetap pulang jika ia tidak pulang kasian bundanya nanti akan mencarinya.

Senja kembali pulang dengan berjalan kaki seperti tadi pagi,namun berbeda dengan tadi pagi jika tadi pagi Senja semangat berjalan menuju sekolah,namun sekarang ia malas karena harus pulang kerumahnya,setelah sampai didepan gerbang rumahnya senja pun membuka gerbang dan ia melihat mobil ayahnya terpakir didepan rumahnya.

Senja pun membuka handphonenya untuk melihat jam,ternyata sudah pukul 16.36 tumben sekali ayahnya pulang dijam segini biasanya ayahnya akan pulang larut malam,Senja pun kembali menutup gerbang rumahnya dan melanjutkan langkahnya yang tertunda

"Assalamu alaikum Senja pulang"salam Senja saat memasuki rumah,saat akan memasuki kamarnya Senja dipanggil oleh sang ayah"Senja"saat senja berbalik terlihat muka ayahnya yang tidak bersahabat"bundamu mana senja?"tanya ayahnya"Senja tidak tau,Senja saja baru pulang"jawab Senja apa adanya"bunda tidak ada memberi tau kamu"senja pun menggeleng tanda tidak tau"Senja kekamar dulu ayah,Senja mau ganti seragam"setelah mengatakan itu dan dapat anggukan dari sang ayah senja pun masuk kedalam kamar dan segera mengganti seragam sekolahnya dengan baju rumahan

Senja membaringkan badanya dikasur namun baru saja ia berbaring dikasur suara berisik dari luar kamarnya berhasil mengalihkan perhatiannya, sayup sayup Senja mendengar ayahnya yang marah pada bundanya'ahaha bener dugaanku ,pantas aja dari tadi gaenak hati'ujar Senja didalam hatinya,sesuai dugaanya ayah dan bundanya bertengkar lagi

Jujur Senja capek mendengar ayah dan bundanya yang selalu saja bertengakar tidak pernah ada ketenangan satu hari saja ,mungkin jika ketenangan itu datang walau hanya satu hari Senja akan senang

Senja yang mengintip dibalik pintunya pun tersontak kaget karena ayahnya tiba tiba menampar bunda bundanya Senja pun langsung barlari kearah sang bunda untuk melindungi bundanya"udah ayah udah"ujar senja pada ayahnya agar menghentikannya

"Senja kamu kembali kekamar"perintah ayahnya dengan sorot mata tajam membuat Senja takut,ayahnya yang melihat Senja tidak ada pergerakan sama sekali pun menarik lengan senja kekamarnya,Senja yang mendapatkan perlakuan mendadak pun tidak bisa melawan.

Setelah sampai Dikamar senja dihempaskan dan dikunci didalam kamar,bersamaan dengan itu hujan turun dengan deras seolah mengikuti isi hati Senja yang sedang tidak baik baik saja,senja ingin menolong bundanya namun ia juga takut pada ayahnya dan sekarang ia tidak bisa keluar dari kamar untuk menenangankan bundanya.

Senja hanya bisa menangis dan memikirkan bundanya lalu beberapa detik selanjutnya tiba tiba lampu mati membuat Senja takut dan tiba tiba jantungnya berdetak  lebih kencang dari biasanya "BUNDA" teriaknya namun senja tidak tau bundanya mendengarnya atau tidak,Senja semakin menangis dan menutup badanya dengan selimbut.

DUAR

Suara petir menambah ketakutan senja,suara petir juga membuatnya lemas dan pacu jantungnya yang terus berdetak dengan kencang ,Senja semakin mengeratkan tangannya pada bantal disebelahnya,Senja  semakin menangis disela sela tangisannya ia terus memanggil nama sang bunda

Senja menyukai hujan namun jika hujan,kegelapan dan petir disatukan Senja tidak suka karna itu akan membuatnya mengingat masa lalunya saat ia berusia 5 tahun,waktu itu senja sedang bermain dikamarnya karna hujan Senja tidak bisa keluar rumah dan mamahnya memintanya untuk dia dikamar

Namun tiba tiba suara petir yang sangat nyaring ditelingan membuat lampu dirumahnya mati Senja kecil menangis dan terus berteriak agar bundanya segera menghampirinya,namun yang ia dengar bukan suara bundanya yang mendekat kearahnya namun suara ayahnya yang memarahi bundanya dan suara isak tangisan sang bunda,Senja kecil yang mendengar itu semakin menangis,namun beberapa menit kemudia lampu menyala Senja kecil pun langsung berlari kearah bundanya

Saat ia melihat bundanya,bundanya sudah berantakan,seperti bukan bundanya,bahkan dikepalanya ada sedikit darah dengan perasaan takut Senja kecil mendekat kearah sang bunda"bunda,bunda kenapa?kepala bunda sakit?ayah apain bunda?"tanya Senja kecil pada bundanya,bundanya yang mendapatkan pertanyaan bertubi tubi dari anaknya pun tersenyum"bunda tidak apa apa sayang,kamu jangan nangis".

Senja mengingat kejadian itu lagi lagi dan lagi,kejadian itu tetus berputar dikepalanya bgaikan film yang terus terputar dan memperlihatkan tanyangan yang sama.

Senja menyukai hujan karena hujan dapat menutupi tangisnya,jika Senja sedang menangis dibawah guyuran hujan tidak akan ada yang menanyanya karena mereka tidak tau bahwa Senja sedang menangis,menurutnya hujan teman terbaiknya yang dapat menutupi tangisnya dari orang orang.

Namun Senja benci kegelapan jika sebelum mati lampu keadaan baik baik saja namun ketika lampu menyala senja akan disuguhi pemandangan yang membuatnya sakit,Senja pernah berpikir jika gelap gelap saja tidak usah terang lagi jika saat jika saat lampu menyala Senja melihat bundanya yang sedang berantakan,jika terang terang saja tidak usah ada kata kegelapan,Senja pernah menulis di dibukunya

"aku kasihan pada bunda,aku ingin membantu bunda,tapi saat aku akan membantu bunda selalu saja mati lampu yang menjadi kelamahanku,jika hujan aku tidak masalah,namun,kenapa salalu kelemahanku yang selalu datang ketika aku akan membantu bunda,jika aku membantu bunda saat kegelapan aku yang akan menangis dan detak jantungku yang terus berdetak dengan kencang yang membuat bunda menjadi khawatir kepadaku"

Senja mengaku ia wanita lemah karena ia sempat berpikir ingin mengakhiri hidupnya,namun ia kembali teringat jika ia tidak ada bundanya akan sendiri dan tidak ada yang menenangkannya lagi.

Budan pernah berakata pada Senja"kita harus seperti karang begitu keras hempasan ombak yang memaksamu untuk tumbang,namun kamu tetap berdiri kokoh membuktikan pada dunia bahwa kamu kuat"ucapan bundanya terus tersimpan dihatinta dan selalu tersimpan

tak

Tiba tiba lampu menyala membuatnya membuka selimbut dengan kaki yang masih lemas dan jantung yang masih berdetak dengan cepat Senja berlari kearah pintu namun pintu masih tetap dikunci,Senja terus berteriak agar dibukakan pintu"BUNDA AYAH BUKAIN PINTUNYA SENJA TAKUT,NANTI MATI LAMPU LAGI SENJA TAKUT AYAH"teriaknya namun tetap tidak ada yang mendengarnya Senja pun terjongkong dibalik pintu"ayah..... bunda..... Senja takut,kalo nanti mati lampu lagi terus nanti ada petir Senja tidak bisa lari ayah...bunda...senja takut bukain pintunya"lirihnya bahkan  air matanya kembali terjatuh.

Senja benci dirinya yang lemah,Senja tidak suka dirinya yang lemah namun ia tetap tidak bisa melawan teraumanya,jika teraumanya tidak membuatnya lemas ia akan berlari menjauhi kegelapan,namun teraumanya melawannya dengan membuatnya lemas membuat ia tidak bisa berlari bahkan berjalan pun tak bisa

Senja masih berharap sang bunda akan membukakan pintu lalu memeluknya dan menenangkannya, namun hari semakin menggelap menandakan hari sudah malam tetap tidak ada yang membukakannya.

Senja berdiri dengan kantung mata yang membesar akibat terus menangis dan ia berjalan kearah jendela lalu membuka jendela kamarnya,Senja melihat banyak sekali bintang malam ini membuat Senja sedikit tenang,pandanganya memang melihat bintang tetapi pikirannya terus berperang saling bertanya,lama kelamaan tatapannya menjadi lamunan sampai ia lupa bahwa ia sedang melihat bintang.

Senja tidak bisa keluar lewat jendela kerena dijendelanya ada besi yang menjadi penghalang.

Ceklek

Suara pintu membuyarkan lamunannya Senja punnlangsung berbalik,ternyata ayahnya yang membukan pintu Senja pun langsung berlari pada ayahnya dan langsung memeluknya dengan erat"ayah Senja takut,Senja takut gelap"adu senja pada ayahnya"kenapa ayah lama bukain senja pintu"lanjutnya,ayahnya mengusap ngusap rambut senja dan berkata"maaf sayang ayah lupa tadi ayah panik karena bunda tiba tiba pingsan dan ayah harus mengantar bunda kerumah sakit"Senja yang mendegar perkataan ayahnya pun langsung melepaskan pelukan ayahnya,dan menatap mata ayahnya "ayah bunda kenapa ayah"tanya Senja pada ayahnya"bunda kecapean"jawabnya"bukan karena ayahkan bunda masuk rumah sakit bukan karna ayahkan"ayahnya yang mendengar itu pun mematung tidak tau harus menjawab apa

"Ayok ganti bajunya kita kerumah sakit,bunda ingin ketemu kamu"ujar ayahnya mengalihkan pembicaraan,Senja yang mendengar itu pun langsung mengambil jaketnya dilemari dan setelah siap Senja dan ayahnya pun pergi meninggalkan rumah

 

"Bun bunda kenapa?"tanya Senja pada bundanya yang sedang tertidur lemas"bunda gapapa sayang bunda cuman kecapean"ucap bundanya sambil tersenyum guna untuk menenangkan anak satu satunya

"Senja mau dengerin bunda ga?"tanya bundanya pada Senja,Senja pun mengangguk"bunda punya 3 peraturan buat Senja"lanjutnya"banyak banget bun"senja berkomentar namun hanya dibales tawaan dari bundanya

"Kalo bunda gaada na-"bundanya yang bekum selesai berbicara langsung doptong oleh Senja"aaa bun ko ngomonya gitu,aku ga suka yahh"ujarnya dengan cepat"Senja dengerin bunda,jangan motong ucapan bunda sayang"Senja pun terdiam

"Senja bunda gaakan ada dirumah terus bunda minta sama kamu jaga diri baik baik,nurut sama ayah jangan bantah perkataan ayah,pertama kalo ayah lagi marah kamu diem dikamar jangan keluar dari kamar sebelum ayah kamu manggil kamu,kedua jangan bikin ayah marah,ketiga usain batrei hp kamu full biar nanti kalo mati lampu kamu tinggal nyalain senter hp kamu,kamu ngerti senja"senja pun mengangguk"senja ngerti bunda"ujarnya

"Senja kamu anak satu satunya yang bunda punya,menurut bunda kamu itu seperti sunset disore hari banyak disukai oleh orang dan selalu memancarkan keindahannya disore hari,sama seperti kamu yang selalu membuat bunda tersenyum,ketika bunda sedih,ketika bunda lelah,jika bunda lihat kamu cape dan lelahnya mendadak hilang"

"Senja maafin bunda,bunda bikin kamu jadi punya trauma bunda minta maaf senja,harusnya waktu itu Senja ga lihat itu semua"Senja yang mendengar ucapan bundanya pun menangis"hey kok nangis,kamu jangan sering sering nangis hati bunda sakit liat kamu menangis sayang"ujar sang bunda menenangkan sang anak,senja pun menghapus air matanya dengan kasar"senja senja ga nangis bun,bunda ayok cepet sembuh nanti bunda buatin bekel lagi buat senja"ujar Senja sambil tersenyum

"Iya bunda nanti pulang kalo bunda udah sembuh,sekarang kamu tidur yahh bunda juga mau tidur"senja pun mengangguk ngangguk dan membantu bundanya berbaring,Senja dan bundanya pun tertidur pulas dengan bundanya yang diatas kasur rumah sakit dan Senja yang tidur sambil terduduk

TIIIIIIIIIIIIIII

Suara monitor berhasil membangunkan Senja,Senja panik tiba tiba monitor itu bersuara mengisi ruangan rumah sakit bundanya,Senja pun langsung membangunkan ayahnya dan berlari memanggil dokter,selama dokter menangani sang bunda Senja dan ayahnya menunggu diluar

Senja tidak diam dia terus mondar mandir tidak jelas"ayah bunda pasti baik baik aja kan"tanyanya pada ayahnya"bunda pasti baik baik aja sayang kamu tenang"ujar sang ayah menenangkan

Cklek

bersamaan dengan pintu terbuka menampakan seorang dokter dan suster yang keluar dari ruangan bundanya"dok gimana keadaan ibu saya dok"tanya Senja,Senja yang melihat raut wajah sang dokter pun terlemas"ibu anda sudah tidak ada -"belum selesai dokter berbicara Senja langsung menabrak suster yang berada didekat pintu,Senja langsung memeluk sang bunda yang bibirnya sudah memutih pucat

"Bun bunda bangun bunda,bunda udah janji sama Senja bunda bakal pulang BUNDA..."air matanya jatuh seketika,senja terus megoyangkan badan bundanya"bunda nanti siapa yang tenangin Senja kalo lagi mati lampu bun ayo bangun bun"Senja ditarik oleh ayahnya dan dipeluk seerat eratnya"Senja sayang tenang,nanti bunda sedih kalo liat kamu nangis"bujuk ayahnya agar senja berhenti menangis

Senja pun luluh oleh ucapan ayahnya dan menuruti apa kata ayahnya.

Wiiiiuuuwiiiiuuu

suara ambulan terus terdengar ditelinganya,hari ini memang hari kepulangan bundanya,namun bundanya pulang membawa duka,bundanya meninggal dunia,bundanya mrninggalkan senja untuk selama lamanya

Hari ini rabu 17-2-2021 hari yang paling membuat Senja hancur tetapi ia juga senang akhirnya bunda tidak akan merasakan pukulam ayahnya dan tidak akan kesakitan lagi,senja mencium nisan yang tertulis nama bundanya dan setelah itu dengan berat hati ia meninggalkan makam bundanya

Di bawah langit di atas tanah. Terdapat raga penuh kesedihan, raga yang sedang bersedih melihat kepergian sang ibu tercinta. Raga yang kini memandang langit sore yang tidak terlihat awan sama sekali karna langit sore mulai mendung pertanda akan turun hujan.

Beberapa detik kemudian cairan dari awan mulai terjatuh membasahi badanya,tanpa perasaan ingin berteduh raganya tetap terdiam dibawah guyuran hujan,dia adalah Senja yang sedang tidak baik baik saja.

Dibawah guyuran hujan Senja menangis,ini yang Senja sukai dari hujan dapat menutupi tangisannya dari orang orang walau membasahi badanya.

Orang orang yang berlalu lalang pun melihat senja heran,orang lain yang sibuk mencari tempat berteduh namun senja terdiam dibawah guyuran hujan.

Sekarang hatinya sedang hancur ia tidak ingin bertemu dengan siapapun,senja hanya ingin sendiri bawah guyuran air hujan

DUAR

Suara petir membuatnya takut ia harus cepat pergi dari tempat ini,sebelum Senja pergi dari tempatnya Senja berkata"bun..bunda bahagia yahh disana jangan sedih sedih lagi,Senja yakin disana bunda gaakan ngerasain sakit,bunda tenang disana ayah ga bakal pukul Senja bunda tidak usah kawatir,Senja sayang bunda dan terus sayang bunda"ucapnya lalu senja tersenyum dan meninggalkan tempat itu.

"Senja tidak membenci kegelapan tetapi ia hanya tidak suka kegelapan"

 

 

 

 

 


Posting Komentar

0 Komentar