Ticker

6/recent/ticker-posts

Wanita Tangguh

 Wanita Tangguh
Oleh  Tina Juliantina, S.Pd.

        Begitu memasuki angkot, mataku tertuju pada seorang Ibu yang duduk diseberangku, beliau menggunakan kostum ayam terlihat dari kepala kostumnya dipegang oleh tangan kanannya, dengan bersendal jepit hijau dan kaos kaki hitam, pasti sepatu kostumnya sudah rusak, kostumnya terlihat lusuh tetapi beliau masih gunakan untuk mencari nafkah, mungkin ini adalah cara yang terbaik daripada menyewa kostum yang tidak bisa beliau jangkau. Secara spontan aku memberikan uang ongkosku yang kumasukkan dalam ember tempat menyimpan uang, sebenarnya itu bukan ember tetapi celengan bekas yang dijadikan tempat uang, beliau mengangguk tanda terimakasih.

         Terlihat dua penumpang lain di sebelah kanan si Ibu melihat dengan tatapan aneh, memangnya apa yang salah dengan beliau? Toh kita semua sama-sama penumpang yang menggunakan jasa angkutan umum dan sama-sama membayar ongkos.

            Siang ini matahari begitu teriknya, pasti si Ibu kepanasan dalam balutan kostumnya. Sehingga beliau duduk dekat jendela yang terbuka dan angin sejuk membuatnya tertidur, Aku baru menyadari bahwa kaki kanan beliau kurang sempurna sehingga pada sendal jepitnya dipakaikan tali dan kaos kaki yang lebih tebal seperti ditambahi spon agar menopang kakinya, mungkin ini salah satu alasan beliau tidak memakai sepatu kostumnya.

        Aku tak lepas menatap si Ibu yang tertidur dengan nyenyaknya, entah mulai jam berapa beliau mencari nafkah? Apakah hari ini mendapatkan hasil yang banyak sehingga beliau bergegas pulang? Ataukah berpindah tempat untuk mencari uang lebih banyak? Apakah  beliau sudah makan siang? Beribu pertanyaan dalam benakku yang tak akan pernah ku tahu jawabannya.

        Aku turun lebih dulu di terminal Ledeng untuk berpindah angkot jurusan Cicaheum sehingga tidak bisa menyaksikan si Ibu turun, tetapi ketika angkotku melewati Panorama Gerlong terlihat si Ibu berjalan menuju arah Darut-Tauhid, semoga beruntung Bu! gumamku. Ya Allah sudahkah Aku bersyukur untuk hari ini? Engkau telah perlihatkan bukti nyata bahwa ada orang lain yan masih kekurangan, kita sama-sama wanita dan kita sama-sama mencari nafkah, tapi Allah kodarkan nasib kita berbeda, maka nikmat mana lagi yang Aku  dustakan!!! Ya Allah ampunilah hambaMu ini.

 

                                                                                                  (Lembang, 26 September 2022)

Posting Komentar

0 Komentar