Wisata Alam Gunung Papandayan
Akhirnya kegiatan piknik keluarga
besar dari Ibuku terlaksana kembali setelah terhalang oleh Pandemi Covid 19,
hampir dua tahun ini kami tidak bisa pergi kemana-mana terutama keluar kota,
dan pada tanggal 27-28 Juni 2022 kami berwisata ke Kota Garut yaitu ke taman
wisata alam Gunung Papandayan untuk hari pertama sedangkan hari kedua ke
Cipanas Garut, dengan menggunakan 7
mobil minibus dengan total peserta 43 orang. Keluarga Arcamanik 5 orang,
Keluarga Cikutra(I) 7 orang, Keluarga Cikutra(II) 5 orang, Keluarga Cibeureum 7
orang, Keluarga Sindanglaya 5 orang, Keluarga Antapani 5 orang dan Keluarga
Ujungberung peserta terbanyak 9 orang.
Taman Wisata Alam Papandayan
di kelola oleh PT Asri Indah Lestari, merupakan salah satu obyek wisata alam
yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Secara administratif berada di Desa Sirna
Jaya dan Desa Kramat Wangi, Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut. Daya Tarik
wisata berupa pemandangan alam seperti kawah, hutan mati dan padang Edelweiis.
Papandayan adalah salah satu gunung api aktif jenis Strato dengan ketinggian
2662 mdpl, menurut Kasifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk tipe iklim B,
dengan curah hujan rata-rata 3000 mm/tahun, kelembaban udara 70% - 80% dan
temperature 10⁰ - 25⁰ Celsius. Nama Papandayan
berasal dari cerita rakyat yang konon mendengar suara gaib pada saat melintasi
gunung, suara itu terdengar seperti pandai besi yang sedang mengolah besi menjadi
perkakas. Dalam catatan sejarah, Papandayan telah Meletus beberapa kali
diantaranya pada tanggal 12 Agustus 1772, 11 Maret 1925, 15 Agustus 1942 dan
terakhir pada tanggal 11 November 2002.
Akses menuju taman wisata alam Gunung Papandayan
dari kota Jakarta menggunakan transportasi umum Bis Karunia Bakti atau
Primajasa (Jurusan Jakarta-Garut) turun di Terminal Guntur Garut kemudian naik
angkutan elf Jurusan Garut- Cikajang, sedangkan akses dari kota Bandung
berangkat dari Terminal Leuwi Panjang atau Terminal Cicaheum menggunakan
angkutan elf Jurusan Bandung-Cikajang lalu turun di Kecamatan Cisurupan. Untuk
harga tiket masuk yaitu :
1. Hari Biasa
2. Hari Libur
Pengunjung Nusantara
Rp 20.000 Pengunjung
Nusantara Rp 30.000
Pelajar (Surat Pengantar) Rp 18.000 Pelajar (Surat
Pengantar) Rp 20.000
Pengunjung Mancanegara Rp200.000 Pengunjung Mancanegara Rp300.000
Kendaraan Roda dua Rp
12.000 Kendaraan Roda dua Rp
14.500
Kendaraan Roda empat Rp
25.000 Kendaraan Roda empat Rp 30.000
Kendaraan Roda enam Rp110.000 Kendaraan Roda enam Rp 125.000
Sepeda Rp 7.000 Sepeda Rp 9.000
Fasilitas Taman Wisata Alam
Gunung Papandayan, yaitu Menara pandang (kita bisa memandang seluruh taman
wisata dari ketinggian sejauh mata memandang), Shelters (tempat melepas lelah
seperti Gazebo), mesjid dan tempat informasi, toilet, areal parkir yang sangat
luas, kolam terapi air panas belerang dan sekuriti 24 jam.
Daya Tarik wisata yang
ditawarkan Taman wisata Alam Gunung Papandayan yaitu :
-
Kawah
Gunung Papandayan (dapat dilihat dari dekat kawah aktif dan berpindah-pindah)
-
Matahari
Terbit/Sunrise (di Hutan Mati, di Tebing Sunrise atau di Ghober Hoet)
-
Hutan
Mati (pemandangan eksotis bekas letusan tahun 2002, hutan yang terkena lava dan
meninggalkan poho-pohon yang mati)
-
Wisata
Air (danau kawah baru, air terjun, sungai tiga warna)
-
Flora
(Pohon Suagi, Edelweiss, Puspa, Saninten, Jamuju)
-
Fauna
(Elang Jawa, Babi Hutan, Trenggiling, Lutung, Kutilang)
Aktivitas wisata yang dapat
dilakukan pengunjung di Taman Wisata Alam Gunung
Papandayan yaitu :
-
Berkemah - Fotografi
-
Eksplor
Kawah - Terapi Air Panas
-
Sepeda
Gunung - Trail Running
Jika pengunjung hendak
bermalam di Kawasan Taman Wisata Alam Gunung
Papandayan maka tersedia dua pilihan yaitu di
Areal Camping atau di Cottage;
1. Areal Camping (Umum Rp 35.000, Pelajar Rp
23.000, Mancanegara Rp 105.000)
-
Buper Papandayan (Pemandangan
Kawah, 5 menit dari parkir, Taman Edelweiss
Cottage, Kolam terapi, Toilet, Mushola, Sekuriti
24 jam).
-
Ghober
Hoet (Pemandangan Kawah, Sunrise, Milkyway, Pemandangan malam Kota
Garut, Toilet, Sekuriti 24 jam).
-
Pondok
Saladah (Padang Edelweiss, Toilet, Shelters, Mushola, Sekuriti 24 jam, 15 menit
ke hutan mati).
2. Cottage
-
Lemo (2 lantai, 1 KT, 1 KM, dapur, Std 2 orang – 3 orang + Ekstrabed)
Hari Biasa Rp 500.000 dan Hari
Libur Rp 750.000
-
Suagi
(1 lantai, 1 KT + 2 Ekstrabed, 1 KM, dapur, Std 4 orang – 6 orang + Ektsrabed)
Hari Biasa Rp1.000.000 dan Hari Libur Rp1.500.000
-
Edelweiss
(2 lantai, 1 KT + 2 Ekstrabed, 2 KM, dapur, Std 4 orang – 8 orang + Ekstrabed)
Hari Biasa Rp1.000.000 dan Hari Libur Rp1.500.000
-
Puspa
(5 lantai, 5 KT, 6 KM, dapur, minibar, private pool, Std 10 orang – 14 orang +
Ekstrabed) Hari Biasa Rp3.500.000 dan Hari libur Rp4.000.000
-
Cantigi
(3 lantai, 6 KT, 7 KM, dapur, minibar, private pool, Std 14 orang – 20 orang +
Ekstrabed) Hari Biasa Rp4.000.000 dan Hari libur Rp4.500.000
-
Kiara
(100 orang meeting room, 4 KM)
Hari Biasa Rp2.500.000 dan Hari Libur Rp3.000.000
Meskipun kegiatan
kami di taman wisata alam Gunung Papandayan hanya
berlangsung sekitar 3 jam
tetapi bagi kami cukup menghilangkan kerinduan kami berwisata di alam bebas bersama keluarga besar, semoga
di waktu yang lain dapat berkunjung kembali
bahkan bisa bermalam di
Cottage Puspa atau di Cottage Cantigi, menikmati Sunrise di hutan mati dan
menikmati seluruh wisata air.
(Dikutip dari Brosur Taman Wisata Alam
Papandayan)
KARYA TULIS KE 2 (BULAN NOVEMBER 2022)
TINA JULIANTINA, S.Pd
SMPN 6 LEMBANG
0 Komentar