Teman Masa Kecil
Karya:
Shifa Rahmania
“Gracia!” Itulah panggilan yang ku dengar dari
seorang teman kecil ku.
Gracia adalah namaku, aku merupakan anak
tunggal dirumah ini. Aku tinggal bersama kedua orang tua ku, kedua orang tua ku
pun sangat menyayangi ku, mereka lah yang selalu ada.
Keadaan ku disekolah sangat berbeda dengan
keadaan ku dirumah. Dirumah, aku mempunyai ibu dan ayah ku, walaupun aku tidak
mempunyai saudara, entah itu kakak atau pun adik. Sedangkan disekolah, aku
hanya pemeran tambahan atau mungkin hanya pajangan dalam sebuah film.
Aku tidak mempunyai teman sama sekali, aku
juga tidak memiliki potensi akademik yang bagus, nilai ku saja pas-pasan.
Entahlah
mengapa masa SD dan SMP ku sangat hampa, walaupun begitu aku sudah terbiasa
seperti ini.
Rasa kesepian disekolah selalu ada, melihat
orang orang berkumpul dengan temannya membuatku sedikit iri. Tapi rasa itu
hanya sementara, karna aku sudah terbiasa akan hal itu.
Omong omong tentang seorang teman, aku juga
mempunyai teman saat masa kecil. Ia adalah satu satunya teman dalam hidupku,
dulu ia adalah tetangga sebelah rumahku, tapi semenjak kita mulai bersekolah,
ia pindah rumah dan entah kemana. Sejujurnya aku merindukan dia, aku merindukan
saat saat kita bermain saat kecil. Saat bersama dia, aku tidak merasa kesepian
sedikit pun.
“Gracia!” Itu adalah panggilan yang sering aku
dengar darinya.
“Gracia
ayo main!! Ayo kita main dirumah ku!” Itulah kata kata yang keluar dari
anak berusia 6 tahun yang seumuran dengan ku saat itu. Ia berambut coklat,
bermata biru dan selalu diikat, sangat lucu.
Aku ingat saat kita pertama kali berkenalan,
saat itu aku berumur 6 tahun, aku melihat dia didepan rumahnya dan melambaikan
tangan padaku. Ia menghampiri ku dan memperkenalkan dirinya
“Hai, aku Sherly. Nama mu siapa?”
Aku
pun menjawab pertanyaan itu.
“Nama
ku gracia.” Jawab ku
“Nama yang bagus!! Ayo kita berteman!” ajaknya. Disaat itu aku tidak
mempunyai teman dan Sherly datang menghampiriku untuk mengajakku berteman, aku
sangat bahagia saat itu.
Tetapi itu tidak bertahan lama. Hingga
akhirnya saat kita akan memasuki sekolah dasar ia pindah rumah karena pekerjaan
ayahnya. Kita hanya berteman selama 1 tahun, dan 1 tahun itupun merupakan hal
yang berkesan dan masih terasa berkesan hingga saat ini.
Semakin aku menceritakannya, semakin aku
ingin bertemu dengannya.
Saat ini aku menginjak umur 15 tahun, dan
saat ini pun aku berada di bangku kelas 9. Entahlah, rasanya begitu lama untuk
menginjak kehidupan SMA.
Beberapa
bulan sudah aku lewati, dan akhirnya pun aku lulus. Dan aku sudah dalam masa
kehidupan SMA. Aku mengira bahwa masa SMA ku akan jauh lebih baik dr
sebelumnya, tapi ternyata tidak. Setelah aku bersekolah disini selama 3 minggu,
aku blm mendapatkan teman sama sekali.
Hingga diriku yang tidak memiliki teman pun
berhenti sampai 3 minggu itu.
Ketika aku sedang berjalan menuju kelas ku,
aku melihat seorang perempuan dengan rambut coklat dan mata berwarna biru.
Seketika aku mengingat Sherly . Aku tidak mengira bahwa itu adalah sherly, aku
hanya mengira itu orang lain.
Hingga saat jam istirahat, aku bertemu lagi
dengan dia, dia melihatku dan entah mengapa ia bisa mengenali ku.
“GRACIAA!!” Panggil perempuan itu.
Ia berlari menghampiri ku, dalam pikiranku
hanya ada sherly, “Apakah dia sherly? Atau dia orang lain?” Begitulah.
Ia menghampiriku dan mengucapkan
“Hey,
sudah lama tidak bertemu, sudah 9 tahun lamanya kita tidak bertemu, Gracia.” Aku
pun merasa kaget, dan senang. Hey apakah ini benar sherly? Aku yang ingin
sekali bertemu dengan dia, sekarang aku bertemu dengan dia. Aku masih tidak
percaya, akhirnya aku bertemu dengan teman masa kecilku. Dan dia pun tidak
berubah, ia masih saja berteriak memanggil namaku, dan dia pun masih sama
seperti dulu. Tidak ada yg berubah darinya.
Cukup
lama aku berdiam diri, akhirnya aku pun mengatakan “sherly?” Ia pun
mengangguk benar.
terbayang aku akan bertemunya sekarang. Dan
dia pun tidak melupakanku hingga saat
ini.
Kita pun pergi ke kantin bersama. Dan sherly
pun banyak bercerita tentang bagaimana kabarnya selama 9 tahun ini.
“Aku pindah keluar kota saat itu, dan aku
bersekolah disana, aku pun cukup mempunyai banyak teman. Hingga saat satu bulan
yang lalu, aku pindah ke kota ini lagi dengan rumah yang berbeda.”
Ceritanya.
“Hey dan aku juga tidak menyangka akan
bertemu dengan mu, ah aku jadi inget saat dulu kita main, kamu itu teman
pertama aku.” Lanjutnya.
Rasa kesepian pun hilang seketika, aku
sangat senang bisa bertemu dengan dia lagi.
“Aku sangat senang bisa bertemu lagi
dengan mu sherly, akhirnya aku tidak kesepian lagi. Selama ini aku tidak
mempunyai teman, dan kamulah satu satunya temanku.” Ucap ku.
Ya,
aku sedikit menangis, tapi aku merasa senang karna aku dapat bertemu lagi
dengan teman kecil ku.
Dan Sherly pun sekarang terus menjadi temanku,
kami selalu bersama. Walaupun hanya satu, tapi dia yang terbaik, dia selalu ada
saat aku sedih ataupun bahagia.
0 Komentar