Nazwa sabilatu najah
~hai kenalin nama aku Humaira Hasna aku biasa dipanggil Aira
tapi ada juga yang memanggilku Hasna,umurku 15 tahun kelas tiga SMP sebentar
lagi aku lulus dan akan melanjutkan ke SMA.
Banyak yang bilang kepadaku rumah adalah tempat ternyaman
kita untuk pulang namun berbeda denganku yang sangat malas sekali untuk pulang
kerumah,bukan malas karna bosan namun aku malas pulang karna keluargaku sendiri
yang terus menekanku agar aku menjadi yang mereka mau.
Kringg kringg
Alarm berbunyi membuat Aira bangkit dari tidurnya lalu Aira
mengambil jamnya yang tadi menyala,saat Aira melihat jam, jam sudah menunjukan
pukul 04.55 aira pun langsung kekamar mandi setelah 20 menitan mandi Aira pun
langsung melaksanakan sholat subuh sebelum waktunya habis saat sholatnya sudah
selesai Aira pun siap siap memakai seragam sekolah dan menyiapkan buku buku
yang ia akan bawa hari ini dan saat semua sudah siap Aira langsung kedapur
membantu bundanya memasak untuk pagi ini.
Saat Aira sampai didapur, didapur hanya ada bundanya yang
sedang memasak"bun"sapa Aira pada bundanya yang sedang
memasak"kamu terusin dulu yah masaknya bunda mau kekamar dulu"ujar
bundanya dan langsung pergi dari dapur,Aira yang melihat itu hanya tersenyum
dan langsung meneruskan acara memasak bundanya tadi.setelah semua beres Aira
langsung memanggil orang tuanya untuk makan bersama, setelah Aira memanggil
orang tuanya untuk makan bersama kini mereka sedang sarapan bersama dimeja
makan, sarapan kali ini sangat sunyi tidak ada yang berbicara clek"aira"panggil
ayahnya ditengah tengah keheningan pagi ini Aira yang dipanggil pun langsung
melirik kearah sumber suara"sekarang kamu sudah mulai ulangan kamu jangan
terlalu banyak main hape terus jangan pacaran terus kamu harus bisa dapat
peringkat satu semester ini kamu harus seperti dafa sepupu kamu sekarang dia
berhasil masuk ke sekolah internasional"ujar ayahnya pelan namun penuh
penekanan
"Yahh tapi aku
bukan dafa"jawab Aira sedikit lirih"ayah jangan sama samain terus aku
sama sepupu sepupu aku dong yah aku sama mereka beda"lanjutnya sambil
memain mainkan makanya karna sudah tidak mood makan"ga ada yang banding
bandingin kamu aira lagian ayah kamu juga benar semester ini kamu harus dapat
peringkat satu dan harus bisa masuk SMA internasional lewat beasiswa kalau
ulangan semester ini kamu ga dapet peringkat satu bunda ga akan kasih kamu uang
jajan lagi"ujar bundanya penuh penekanan"ayah bunda Aira berangkat
sekolah yah udah kesiangan nih"Aira lebih memilih beranjak dari tempat
duduknya karna sudah tidak mood makan dan sudah malas berada dimeja
makan"hey Aira kamu dengerin bunda sama ayah ga sih"ujar ayahnya
sedikit berteriak"assalamu alaikum"salam aira tanpa menjawab ucapan
sang ayah
Saat Aira sampai di gerbang sekolah Aira langsung masuk dan
langsung menuju kelasnnya yang ada diujung, lalu Aira pun memasuki kelasnya dan
disambut teriakan dari temannya yang bernama Nisa,Nisa adalah teman satu
satunya Aira dan teman paling setia Aira yang menemani Aira dari kelas 1
SMP"hai ra tumben baru dateng cemberut lagi"ucapnya sambil melihat
wajah Aira yang kelihatanya sedang kesal"pinggir aku mau duduk
nis"sahut aira sambil mendorong Nisa agar Nisa tidak menghalangi
jalanya,setelah Aira duduk dibangkunya lalu Nisa menyusul Aira duduk dibangku
depanya"ra kenapa"tanyanya"ga kenapa napa nisa"sahut Aira
Kringggg
Bel berbunyi menandakan acara ngajar mengajar pun akan
segera dimulai atau bisa disebut ulangan akan segera dimulai,murid murid yang
sedang berada diluar pun berbondong bondong masuk kedalam kelas karna takut
dimarahi guru
"Assalamu alaikum"salam seorang guru yang baru
memasuki kelas itu"waalaikum salam"jawab murid murid
serempak"sebelum ulangan dimulai mari kita berdoa terlebih dahulu,bima
tolong pimpin doa"suruh guru itu pada Bima,Bima adalah ketuakelas dikelas
aira"baik bu,BERDOA DALAM HATI MULAI"teriak
Bima"SELESAI"lanjutnya saat sudah selesai berdoa.kertas ulangan pun
sudah dibagi dan ulangan pun dimulai kelas menjadi hening tidak ada yang berani
berbicara"sttt aira no empat gimana"tanya Nisa pada Aira yang Nisa sendiri
berada dibelakang Aira"aku juga ga tau Nisa"jawab Aira apa
adanya"hey itu yang belakang kenapa berbicara ulangannya ga usah pake
mulut cukup pake tangan saja"ucap seorang guru yang melihat Aira sedang
berbicara dengan Nisa
Kringgggggggg
Waktu ulangan pun selesai dan saatnya murid murid
mengumpulkan kembali kertas ulangannya"baik ulangan pertama sudah selesai
sekarang boleh istirahat terlebih dahulu,assalamu alaikum"ujar guru itu
lalu pergi meninggalkan kelas"aira ayok kekantin"ajak Nisa dan
dibalas anggukan oleh Aira"aira tadi no 8 kamu isi apa"tanya
nisa"aku sih tadi no 8 isinya B kalo ga salah"jawab Aira"aduh
pasti aku salah"disepanjang perjalanan kekantin Aira dan Nisa berbincang
bincang tentang ulangannya, bahkan saat sudah sampai pun masih berbincang
tentang ulangan.kringgg bel berbunyi menandakan waktu istirahat sudah selesai
dan sebentar lagi ulangan dimulai"nisa cepetan dong bentar lagi ulangan
dimulai"ajak aira sambil mengetuk ngetuk pintu kamar mandi
cklek"ayok"
Kringggg
Bel pulang berbunyi semua murid berbondong bondong keluar
kelas namun berbeda dengan Aira yang jalan pun dilambat lambatkan katanya
sih"aku jalan dilambatin biar lama sampe rumah"kata Aira sih
begitu"ra papah aku udah jemput,kamu mau bareng aku?"ajak Nisa"ga
usah nisa,kamu duluan aja lagiankan rumah kita beda arah"tolak
Aira"yaudah aku duluan yah gapapakan kamu disini sendiri"pamit Nisa
pada Aira"gapapa nisa kamu duluan aja aku bentar lagi juga pulang
kok"sahut Aira"yaudah aku duluan yah ra dahhh"pamit Nisa lagi
namun kini sambil melambai lambaikan tangan dan berjalan mendahului aira.aira
juga mulai berjalan perlahan menuju keluar gerbang sekolah dan menunggu
angkutan umum untuk aira pulang setelah angkut yang aira tunggu tiba, Aira pun
langsung menaiki angkut itu.
Setelah sampai depan pintu rumah Aira menghela napas
terlebih dahulu lalu Aira memegang knop pintu dan mengucapkan"assalamu
alaikum"salamnya lalu masuk kedalam rumah"waalaikum salam"jawab
bundanya yang sedang menonton tv diruang keluarga"bagaimana ulanganmu hari
ini ra"lanjut bundanya"aman bun"jawab Aira"awas aja aman
aman nanti waktu pembagian rapor nilai kamu jelek semua,kamu inget yahh kalo
kamu ga dapet peringkat satu bunda ga akan kasih kamu uang jajan
lagi"timpal bundanya lagi.deg kaki aira tiba tiba lemas hatinya sakit dan
air matanya ingin jatuh membasahi pipinya, perkataan bundanya memang pelan
namun menurut aira ucapan bundanya seperti ancaman, mungkin karna aira baru
pulang sekolah dan cape jadi terlalu di masukin kehati.aira pun langsung
berlari kekamar dan mengunci pintu kamarnya
Malam pun tiba kini Aira dan keluarganya sedang melaksanakan
makan malam bersama saat semua sudah selesai makan ayah Aira bertanya"aira
bagaimana ulangannya"tanya ayahnya aira"alhamdulilah baik
yah"jawab Aira"inget kamu harus dapet peringkat satu,kamu harus
seperti sepupu sepupu kami yang bisa masuk sekolah internasional lewat
beasiswa"ujar ayahnya panjang lebar~aku selalu malas berkumpul dengan
keluargaku karna seperti ini,ketika sedang bersama pasti membicarankan
peringkat meraka ga pernah menanyakan mental dan fisikku.ucapnya dalam hati
"Iya yah"jawab Aira sambil menunduk"yasudah
sekarang kamu kekamar terus hapalin buat ulangan besok jangan sampai nilai
ulangan kamu jelek"ujar bundanya "iya bun kalo udah beres nyuci
piring aira keatas"Aira pun langsung mengambil piring piring yang tadi
digunakan untuk dicuci"ayah sama bunda keatas yah,jangan lupa
belajar"ujar ayahnya,setelah itu ayah dan bundanya pergi keatas.setelah
selesai mencuci piring Aira langsung pergi kekamar untuk menghapal dan setelah
selesai menghapal aira pun tidur.
Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari,
hari berganti minggu, satu minggu telah berlalu ulangan pun sudah selesai dan
kini adalah hari dimana akan dibagikannya nilai nilai ulangan murid murid atau
pembagian rapor. hampir semua murid takut ketika akan pembagian rapor termasuk
Aira,Aira sangat takut melihat rapor hasil ulangannya karna takut nilainya
kecil nanti Aira akan dimarahi oleh ayahnya dan nanti akan kembali dibanding
bandingi dengan saudara saudaranya."aira kamu tidak usah ikut yah kamu
jaga rumah rapihin rumah,bunda berangkat dulu"ujar bundanya"iya bun
hati hati dijalan.setelah ayahnya pergi bekerja dan bundanya pergi kesekolah
aira untuk mengambil rapor Aira, Aira langsung membereskan rumah dari mencuci
piring,menyapu,merapihkan kursi,merapihkan kamarnya,dan lain lain setelah
didalam rumah rumah selesai kini Aira pun beralih keluar dan menyapu nyapu
luar, saat aira sedang asik menyapu halaman luar tiba tiba bundanya datang dan
langsung menarik tangannya membawa Aira kedalam rumah dan mendorong Aira sampai
Aira terjatuh"APA INI AIRA APA"marah bundanya sambil menunjukan
kertas ulangan Aira, Aira yang tidak tau apa apa hanya terdiam"DAPAT
SEPULUH BESAR SAJA TIDAK AIRA"Aira pun berdiri"maaf bun aira cuman
bisa segitu"maaf Aira pada bundanya"apa selama ini kamu tidak
menghapal aira"marah bundanya lagi"maaf bun"maaf aira lagi
sambil menunduk"sekarang kamu kekamar tunggu ayah kamu pulang"suruh
bundanya Aira langsung kekamarnya dan menagis tersedu sedu didalam kamar.
Jam menunjukan pukul 16.30 yang artinya sebentar lagi
ayahnya akan pulang dan akan memarahinya saat sedang menunggu ayahnya pulang
Aira pun lebih memutuskan untuk mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat
terlebih dahulu setelah selesai sholat Aira pun berdoa agar diberi kekuatan
diberi kesabaran dan Aira tidak lupa mendoakan orang tuanya.tok tok
tok"aira kebawah ayah udah dateng mau bicara sama kamu"saat mendengar
itu tiba tiba saja hati Aira menjadi gelisah takut dan khawatir.saat Aira
keluar dari kamar Aira sudah melihat ayahnya yang sedang duduk sambil melihat
kertas yang sama dengan kertas tadi siang"aira,ayah udah peringati kamukan
supaya belajar biar bisa dapet peringkat satu terus ini apa aira kamu dapet
peringkat 11 masuk 10 besar saja engga"ujar ayahnya lembut namun membuat
aira takut"ma-maaf yah aira tau,aira salah"ujar aira sambil menunduk.
Plak
Tiba tiba ayahnya menendekat dan menampar
Aira"akh"rintih aira sambil memegang pipinya"mulai hari ini hape
kamu ayah ambil,pulang sekolah harus tepat waktu dan kamu tidak akan ayah kasih
uang jajan selama kamu belum bisa dapet peringkat satu"ayahnya pun
langsung menarik Aira kedalam kamar"ayah aira sakit hiks hiks
ayah,yahhh"dug ayahnya menutup pintu secara keras membuat Aira kaget"hiks
hiks ayah jangan kunci aira yahh"ujar Aira sambil memukul mukul pintu
kamar.sudah 2 hari Aira tidak keluar kamar karna tidak dibolehkan oleh orang
tuanya, Aira dibolehkan keluar kamar hanya ketika makan saja. hari ini, hari
senin jadi Aira dibolehkan keluar rumah tapi hanya untuk sekolah saja.
UPCARA HARI SENIN....
Upacara sudah dimulai beberapa menit yang lalu namun ketika
sedang pengibaran bendera tiba tiba pandangan Aira menjadi buram satu detik
selnjutnya pandang Aira pun mengelap dan tak sadarkan diri."aira sayang
ayok cepat bangun bunda minta maaf bunda tau bunda salah bunda minta maaf
nak"dengan mata masih tertutup Aira mendengar bundanya berkata seperti
itu,walau Aira belum melihat siapa yang berbicara tapi Aira yakini kalo itu
adalah bundanya karna suaranya saja mirip, Aira mulai membuka matanya perlahan
dan menyusaikan cahaya diruangan itu"bu-bunda"ucap Aira sedikit
terbata bata karena masih lemah"akhirnya kamu sadar nak,mana yang masih
sakit bilang bunda,kepala kamu masih sakit yang mana yang sakit nak"tanya
bundanya bertubi tubi,aira yang ditanya itu hanya geleng geleng karna tidak ada
yang sakit untuk saat ini"enggak bun aira baik baik aja"jawab Aira
"aira bunda udah tau,perut kamu ada masalah kan?,kamu sering periksa kedokterkan
kan?dan kata dokter ada maslaah diperut kamu"ujar bundanya panjang
lebar"bunda sama ayah minta maaf sayang udah paksa kamu buat jadi apa yang
ayah dan bunda mau"iya bun gapapa"
Cklek
Pintu terbuka dan menampakn ayahnya denagn seragam
kerjanya"maaf aira,maafin ayah udah paksa kamu buat jadi apa yang ayah
mau"maaf ayahnya pada aira"gapapa yah aira udah maafin lagian ayah
sama bunda juga ga salah ko"jawab Aira sambil memeluk ayahnya"ayah
sama bunda sekarang tau apa bakat yang kamu mau kembangkan,kamu suka
lukiskan?,ayah sama bunda udah beliin kamu alat lukis loh"ujar ayahnya
antusias"makasih ayah bunda"Aira berterimakasih pada ayah dan
bundanya "iya sama sama sayang sekali lagi ayah sama bunda minta maaf yah
selama ini udah selalu paksa kamu buat dapet peringkat satu"maaf ayah dan
bunda lagi.
~aku senang akhirnya orang tuaku sayang padaku dan tidak
akan menekanku lagi,mungkin ceritaku ini pendek tapi aku yakin pasti akan ada
yang dapat kalian ambil dari ceritaku
nilai sempurna bukan
segalanya
Yang
artinya"percuma mendapat nilai sempurna kalau tersiksa"
0 Komentar